Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hippindo Bantah Pasar Tanah Abang Sepi Pembeli

Kompas.com - 12/09/2023, 21:00 WIB
Ade Miranti Karunia,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Himpunan Peritel dan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (Hippindo),Budihardjo Iduansjah menanggapi terkait Pasar Tanah Abang yang kini kian sepi pembeli di tengah maraknya penjualan secara daring (online).

Menurutnya, Pasar Tanah Abang tersebut tidak sepi aktivitas. Malah, masih banyak pengiriman barang dari sana dalam jumlah yang banyak atau grosir.

"Sebenarnya Tanah Abang dibilang sepi itu enggak. Karena kami juga cek mereka itu jualnya grosiran. Jadi mungkin sepi itu tokonya, tapi kalau stok di gudangnya tiap hari kirim bal-balan," katanya ditemui di acara MRT Jakarta, Selasa (12/9/2023).

Meskipun begitu, dirinya tidak menepis adanya penurunan jumlah pembeli yang yang membeli secara langsung di Pasar Tanah Abang. Lantaran banyak memanfaatkan pembelian secara online.

Baca juga: Tren Live Shopping, Pedagang Sandal di Pasar Tanah Abang Bisa Cuan Rp 3 Juta dalam 1 Jam

"Yang datang ke sananya memang enggak banyak, belinya pakai Whatsapp pesan barangnya," ungkap Budihardjo.

Cara Peritel Bertahan di Tengah Gempuran Sosial E-commerce

Kata Budihardjo, jika ingin para peritel bisa bertahan berdagang secara fisik atau offline, harus memilih lokasi yang strategis.

Dia mencontohkan kawasan dekat stasiun kereta api, rest area, maupun bandara tempat yang paling tepat.

Baca juga: Kebiasaan Pejabat Daerah Dinas ke Jakarta, Plesiran ke Plaza Senayan dan Tanah Abang

"Tapi waktu dia sambil jalan, terus dia lihat ada toko roti dia beli roti seperti di rest area, bandara, stasiun kereta api itu harus ada ritelnya. Strateginya itu malnya harus ke sana. Harus ada di pintu-pintu keluar MRT. Jadi keluar dari MRT sudah ada mal," ucapnya.

Menurutnya, sekarang tidak lagi masanya masyarakat berbelanja ke pusat perbelanjaan seperti mal yang justru jauh dari mobilitas.

"Bukan keluar dari pintu MRT, malnya ada di ujung-ujung sana. Strateginya harus mendekati traffic manusia banyak berjalan," pungkas Budihardjo.

Baca juga: Stasiun Tanah Abang Dibangun Ulang agar Bisa Tampung 300.000 Penumpang KRL

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com