Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ngebor 502 Sumur, PHE Produksi 1,04 Juta Barrel Minyak Ekuivalen Per Hari

Kompas.com - 28/09/2023, 11:00 WIB
Yohana Artha Uly,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Pertamina Hulu Energi (PHE) mencatat total produksi hingga Agustus 2023 (year to date) mencapai 1,04 juta barrel minyak ekuivalen per hari (mmboepd). Terdiri dari 570.000 barrel minyak per hari (mbopd) dan 2.760 juta kaki kubik gas per hari (mmscfd).

Realisasi produksi tersebut dihasilkan dari penyelesaian pengeboran 502 sumur pengembangan, 511 work over (kerja ulang pindah lapisan), dan 21.764 well service well intervention (reparasi dan intervensi sumur).

Direktur Pengembangan dan Produksi PHE Awang Lazuardi menilai, pencapaian tersebut bukan hal yang mudah karena dalam industri hulu migas saat ini, terdapat beberapa tantangan yang dihadapi.

“Salah satunya adalah kondisi lapangan yang sudah mature di sebagian besar wilayah sehingga membutuhkan strategi untuk pengelolaannya," ujarnya dalam keterangan tertulis, Kamis (28/9/2023).

Baca juga: BEI: PHE Sudah Cabut Dokumen Rencana IPO

Ia menuturkan, untuk mendorong produksi, PHE menjalankan tiga strategi utama yaitu mengelola baseline produksi, meningkatkan pertumbuhan produksi melalui rencana kerja dan merger atau akuisisi, serta meningkatkan reserve & resource growth dengan menerapkan aspek environment, social, governance (ESG).

Lebih lanjut, Awang menjelaskan, salah satu strategi fundamental yang selama ini telah berjalan adalah kemitraan yang merupakan implementasi sinergi dengan berbagai macam mekanisme.

Mekanisme kemitraan yang pertama adalah sharing Participating Interest (PI) di suatu wilayah kerja migas dengan mitra strategis dari sisi finansial dan teknologi.

Baca juga: Kelola Blok Peri Mahakam hingga East Natuna, Produksi Migas PHE Naik 8 Persen

Salah satu penerapan mekanismenya yakni Wilayah Kerja Offshore Southeast Sumatera (OSES) dimana 10 persen PI dikelola oleh Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), serta kepemilikan PI dengan mitra lainnya seperti pengelolaan Blok Cepu bersama Exxon Mobil Cepu Ltd. (EMCL), dan Ampolex Pte Ltd.

Mekanisme kedua adalah kerja sama operasi (KSO), yang sekarang dikenal dengan New KSO. Hingga saat ini ada 25 KSO, di mana sudah 3 KSO yang dikonversi menjadi New KSO dan 14 KSO eksiting sedang proses konversi menjadi New KSO.

"Kontribusi KSO pada produksi per Agustus 2023 adalah 2.422 barrel minyak per hari (bopd) dan 9,58 juta kaki kubik gas per hari (mmscfd)," kata Awang.

Mekanisme ketiga adalah Joint Operating Body (JOB). Saat ini terdapat dua JOB yang dikelola yaitu JOB Simenggaris serta JOB Medco-Tomori.

Baca juga: Wujudkan NZE 2060 di Indonesia, Pertamina Teken MoU untuk Kembangkan Teknologi CCS/CCUS

Kemudian mekanisme pengelolaan sumur tua dengan landasan Peraturan Menteri ESDM No 01 Tahun 2008 tentang Pedoman Pengusahaan Pertambangan Minyak Bumi pada Sumur Tua. Lalu mekanisme untuk Implementasi pengelolaan sumur idle, yakni dengan konsep kemitraan (kerja sama bisnis) akan mulai diterapkan di Pertamina EP dan Pertamina Hulu Rokan.

"Sudah ada 4 HOA yang disepakati dengan beberapa potensi kemitraan lain masih dalam tahap diskusi. Sementara itu untuk idle wells yang bisa dikerjakan sendiri, PHE sudah melakukan reaktivasi sumur idle ini sebanyak kurang lebih 800-900 sumur per tahun," paparnya.

Menurut Awang, strategi kemitraan mempunyai dampak positif berupa transfer teknologi, ilmu pengetahuan, serta pembagian risiko dengan mitra yang dapat memberikan dorongan untuk terus dapat berkembang untuk mengelola wilayah kerja hulu migas dengan menjunjung tinggi nilai keselamatan kerja.

"Dengan menjalankan strategi kemitraan, diharapkan kita dapat selalu berkonsolidasi untuk meningkatkan produksi serta mendapatkan temuan sumber daya baru guna mendukung ketahanan energi nasional," pungkas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com