Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mau Jadi "Full Time Trader"? Simak Saran Lo Kheng Hong

Kompas.com - 05/10/2023, 13:47 WIB
Kiki Safitri,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menjadi full time trader seperti yang dilakukan oleh investor kawakan Lo Kheng Hong bukanlah hal mudah. Selain memastikan memiliki dana yang cukup untuk trading, menjadi full time trader haruslah memiliki persiapan yang matang.

“Yang harus dipersiapkan, pertama adalah uang. Kalau enggak punya uang kan enggak bisa. Jadi full time investor juga butuh biaya hidup, kalau enggak punya uang ya harus bekerja dulu. Hidup hemat dan sederhana, sisa uangnya dibelikan saham, jadi harus punya banyak uang,” kata Lo Kheng Hong di Jakarta, Selasa (3/10/2023).

Lo Kheng Hong mengatakan, dia bekerja selama 17 tahun dengan menjalani gaya hidup sederhana. Lo Kheng Hong bilang, menjadi full time trader hal yang terpenting adalah memiliki uang yang cukup untuk biaya hidup.

Baca juga: Simak Tips Cuan Beli Saham ala Lo Kheng Hong

“Saya dulu bekerja di bank selama 17 tahun, dan bergaya hidup hemat serta sederhana. Ada sisa uang untuk dibelikan saham, kalau mau jadi full time harus punya uang dulu, kalau dia enggak punya banyak, maka modal dia akan tergerus untuk biaya hidup,” tambah dia.

“Kalau punya uang hanya sedikit, janganlah. Lebih baik bekerja untuk biaya hidup, karena kalau uang sedikit jadi full time investor akan tergerus untu biaya hidup, apalagi kalau orangnya tipe boros,” tambah dia.

Tips Lo Kheng Hong

Dia menjelaskan, selain uang, hal yang tidak kalah dibutuhkan adalah pengalaman dan kepasitas.

Menurut Warren Buffet Indonesia ini, dalam membeli saham haruslah memiliki sikap tenang dan tidak emosional.

“Orang yang emosional biasanya tidak tau apa yang dia beli. Kalau dia tau apa yang dia beli, dia pasti tenang. Bagaimana supaya kita tau apa yang kita beli? Supaya tidak emosional harus membaca annual report, siapa komisaris dan direksinya, bidang usahanya apa, laba, laporan keuangan, modal, utang, dan kas,” jelas dia.

“Dengan membaca laporan keuangan, tentu tidak lagi beli kucing dalam karung. Jika kita tau apa yang kita mau beli, membuat kita tidak emosional,” tambahnya.

Lo Kheng Hong mengungkapkan, sepanjang dirinya mengenal saham sejak usia 34 tahun, dirinya menjalani pola hidup yang disiplin untuk membaca. Mulai pukul 6.00 - 9.00 WIB pagi, dia memulai hari dengan membaca.

Bahan bacaan yang dibaca tidak jauh dari pergerakan pasar, termasuk berita-berita internasional hingga laporan keuangan. Selanjutnya pada pukul 9.00 WIB dia mulai melakukan trading dan berinvestasi hingga pukul 16.15 WIB.

“Karena saya sudah 34 tahun jadi investor saham, jadi saya hampir tahu semua perusahaan seperti apa. Semua perusahaan publik itu sudah dipelajari, tiap hari saya baca semuanya,” jelas dia.

Dia menjelaskan, dengan membaca itu, artinya belajar sepanjang hari. Dia juga menekankan rahasia sukses itu bergantung dari apa yang kita lakukan setiap hari.

“Membaca itu artinya belajar sepanjang hari, rahasia sukses kita itu tergantung dari apa yang kita lakukan tiap hari,” ungkapnya.

Baca juga: Cuan Lebih dari 100 Persen, Lo Kheng Hong Jual Saham GJTL Senilai Rp 14,8 Miliar

Meskipun Lo Kheng Hong dikenal sebagai investor sukses, namun ia tidak lepas dari aksi cut loss.  Hal ini dilakukannya manakala dia meyakini suatu perusahaan itu tidak bagus.

“Kalau perusahaannya tertekan turun, kita lihat dulu. Kalau perusahaan ini bagus, tentu kita bukan hanya jual, tapi juga tahan, dan beli lebih banyak. Tapi kalau harga sahamnya turun, kita tidak jual tapi beli lagi. Kapan lagi ada saham (Mercy), harga bajay, bahkan sepeda,” ujarnya.

“Kecuali kita lihat perusahaan itu jelek, dan ternyata yang dikira jujur dan berintegritas ternyata keliru. Banyak uang perusahaan hilang dan rasanya enggak ada harapan lagi, ya itu saya jual. Jadi tergantung kinerja perusahaan itu,” tegas dia.

Baca juga: Buka-bukaan Lo Kheng Hong, Jual Semua Saham MBSS demi Cicipi PGAS

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com