KOLOM BIZ
Konten ini merupakan kerja sama Kompas.com dengan Experd Consultant
Eileen Rachman dan Emilia Jakob
Character Building Assessment & Training EXPERD

EXPERD (EXecutive PERformance Development) merupakan konsultan pengembangan sumber daya manusia (SDM) terkemuka di Indonesia. EXPERD diperkuat oleh para konsultan dan staf yang sangat berpengalaman dan memiliki komitmen penuh untuk berkontribusi pada perkembangan bisnis melalui layanan sumber daya manusia.

Humor di Tempat Kerja

Kompas.com - 14/10/2023, 07:58 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

TEMPAT kerja yang penuh senyum, canda-canda kecil, dan tawa bersama pasti lebih menyenangkan daripada kantor yang dingin, hening, dengan semua sibuk berfokus di tempatnya masing-masing. Bila kita perhatikan, atmosfer dalam organisasi memang berbeda-beda.

Ada kantor yang serius dan formal. Ada pula yang memiliki suasana seperti kampus dengan kelompok-kelompok yang semangat berdiskusi sambil sesekali berteriak atau bahkan tertawa terbahak-bahak.

Bila kita membandingkan mana yang lebih baik, banyak ahli mengatakan bahwa teams that grin together win together. Pasalnya, rasa bahagia dapat memicu dopamin yang dampaknya membuat otak menjadi lebih kreatif dan termotivasi untuk mencapai prestasi.

Humor dapat mengatasi stres. Stres kronis dapat menyebabkan ketegangan otot, tekanan darah tinggi, dan penurunan kekebalan tubuh. Penelitian telah menunjukkan bahwa tertawa dapat mengendurkan otot, menurunkan tekanan darah, dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh kita.

Humor dalam dunia profesional

Seorang ahli perilaku Jennifer Aaker dan ahli strategi korporasi Naomi Bagdonas mengungkapkan, humor adalah aset perusahaan yang sering dipandang sebelah mata. Dalam presentasi mereka di Ted Talk, mereka menyebut humor sebagai senjata rahasia untuk membangun hubungan, bahkan bisa berpengaruh terhadap efektivitas kepemimpinan seseorang.

Atasan yang menggunakan humor dapat mengurangi jarak sosial mereka dengan anak buahnya dan menciptakan persahabatan. Saat tertawa bersama, kita bisa berempati satu sama lain dan menciptakan dinamika tim yang lebih kuat. Karyawan yang bekerja di organisasi yang penuh humor melaporkan tingkat kepuasan kerja yang lebih tinggi dan cenderung berada di organisasi untuk waktu yang lebih lama.

Humor memungkinkan kita untuk mengekspresikan diri dan berkomunikasi dengan cara yang menyenangkan, impulsif, dan kreatif. Pendekatan yang ringan dapat membantu setiap orang berada dalam suasana hati yang lebih santai dan bahagia sehingga lebih mudah untuk berkolaborasi dan menghasilkan ide-ide kreatif.

Humor yang tepat

Ada individu yang dari lahir berbakat jenaka, ada juga yang tidak. Ada yang bisa menyelipkan humor mengenai kehidupan sehari-hari dalam pidato dan presentasinya, ada yang hanya berfokus pada data yang dimiliki dan menggarap presentasinya dengan serius.

Secara teoretis, humor adalah kemampuan untuk mengekspresikan atau memahami apa yang lucu, dan merupakan sarana untuk mengatasi situasi sulit dan canggung ataupun peristiwa yang membuat stres. Ketika bisa menertawakan diri sendiri, kita sebenarnya membuka benteng pribadi dan menampilkan sisi riang diri kita sebagai individu.

Meski demikian, humor juga bisa memiliki risiko tersendiri. Penggunaan humor yang salah dapat memberikan dampak yang besar. Canda tawa yang sering menyasar individu lain sebagai bahan olokan tanpa disengaja dapat menyakitkan hati yang bersangkutan.

Para peneliti dari University of Western Ontario mendeskripsikan bahwa humor dapat dikelompokkan dalam dua kategori, yaitu positif dan negatif.

Humor yang positif tidak menyasar individu tertentu sebagai obyek humornya. Pencerita bisa saja menggunakan dirinya sendiri sebagai obyek humor ketika menceritakan pengalaman tidak enak yang dialaminya, tetapi dengan menonjolkan sisi positif dari pengalaman tersebut yang mungkin tidak terpikirkan oleh orang lain.

Eileen Rachman.Dok. EXPERD Eileen Rachman.

Selain itu, bisa saja ia menertawakan kebodohannya sendiri. When you are the first to laugh at yourself, everyone else laughs with you, not at you. Hal ini bahkan bisa membantu individu untuk mengurangi kecemasan yang dimilikinya dari situasi yang tidak enak tersebut.

Sementara itu, humor yang negatif menjadikan individu lain sebagai obyek humornya. Hal ini mungkin dapat membuat individu tersebut merasa dilecehkan dan pendengar pun kehilangan respek terhadap pembicara. Bisa juga, ketika pembicara melontarkan humor yang “sepertinya” menertawakan dirinya sendiri, tetapi sebenarnya bertujuan agar orang lain melihat kebalikannya.

Selera humor yang baik membutuhkan kreativitas yang memungkinkan kita melihat sesuatu dari sisi yang berbeda, sudut yang berbeda, dan dengan cara yang berbeda. Ada hubungan yang pasti antara humor dan kreativitas karena tidak mungkin kita dapat memahami kehalusan sebuah humor tanpa tingkat kecerdasan yang memadai.

Ada perbedaan besar antara menjadi seorang pelawak dengan selera humor. Bersikap lucu memiliki risiko menjadi sinis, sarkastik, dan terkadang juga jahat. Selera humor di sisi lain merupakan aspek penting dari kepribadian seseorang yang menunjukkan kebesaran hatinya.

Selera humor membuat interaksi lebih mudah dan menciptakan hubungan yang lebih baik dan bahagia dengan orang lain.

Bagaimana mengoptimalkan humor?

Langkah pertama, gunakan common sense. Berpikir sebelum berkata-kata tetap berlaku ketika kita akan melontarkan lelucon. Tanyakan pada diri kita sendiri, apakah humor yang kita lontarkan akan menyakiti hati seseorang? Apakah nuansa dari humor yang akan kita katakan ini positif atau negatif? Apakah kita mengajak semua orang untuk tertawa bersama atau kita mengajak mereka untuk menertawakan seseorang?

Bila tidak berbakat melucu, kita sebaiknya tidak memaksakan diri. Kita cukup menghargai orang yang sedang melucu, ikut tertawa bersama tanpa merasa perlu menimpali, apalagi sampai melontarkan humor yang bersifat sarkasme.

Aaker dan Bagdonas juga menyarankan untuk tidak berfokus pada hal yang lucu, tetapi pada kenyataan-kenyataan yang faktual seperti yang dilakukan para stand up comedian yang memotret hal-hal yang sering kita abaikan.

Tidak semua situasi dapat menggunakan humor. Ketika kita ingin memberi masukan yang tegas, penggunaan humor dapat mengaburkan pesan yang ingin disampaikan. Bercanda mengenai “bom” di bandara bahkan bisa membuat kita mendapat sanksi. Humor yang berhasil pada satu kelompok sosial, belum tentu berhasil pada kelompok sosial yang lain.

Yang jelas, kita perlu mengingatkan diri untuk memiliki waktu beristirahat dan melemaskan otot-otot kita termasuk otot wajah sekalipun.

“Tertawalah selagi kita bisa karena tertawa adalah obat yang murah".

Lord Byron


Terkini Lainnya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Work Smart
Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Whats New
Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Whats New
[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Perlunya Mitigasi Saat Rupiah 'Undervalued'

Perlunya Mitigasi Saat Rupiah "Undervalued"

Whats New
Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Whats New
Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Whats New
Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Whats New
komentar di artikel lainnya
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com