Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BI: Penyaluran Kredit Baru Kian Melesat di September 2023

Kompas.com - 17/10/2023, 15:40 WIB
Rully R. Ramli,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Indonesia (BI) memproyeksikan penyaluran kredit baru perbankan kembali tumbuh lebih pesat pada September 2023. Hal ini terefleksikan dari data Saldo Bersih Tertimbang (SBT) September yang lebih tinggi dari bulan sebelumnya.

Berdasarkan data Survei Permintaan dan Penawaran Pembiayaan Perbankan BI, SBT penyaluran kredit baru perbankan sebesar 92,6 persen pada September. Ini lebih tinggi dibanding posisi Agustus sebesar 86,2 persen.

"Penyaluran kredit baru oleh perbankan pada September 2023 juga terindikasi meningkat dibandingkan bulan sebelumnya," ujar Kepala Departemen Komunikasi BI, Erwin Haryono, dalam keterangannya, Selasa (17/10/2023).

Hasil survei menunjukan, peningkatan SBT penyaluran kredit baru terjadi di bank umum, bank umum syariah, dan bank pembangunan daerah, masing-masing menjadi 91,8 persen, 91,8 persen, dan 100 persen.

Baca juga: BCA Gelontorkan Kredit Sindikasi Rp 1 Triliun untuk Pusri  

Jika dilihat berdasarkan jenisnya, kredit investasi dan kredit konsumsi lainnya meningkat masing-masing menjadi 77,7 persen dan 70,9 persen. Sementara itu, kredit modal kerja dan kredit pemilikan rumah terkoreksi menjadi 73,3 persen dan 54,5 persen.

BI menilai, faktor utama yang memengaruhi penyaluran kredit baru tersebut antara lain permintaan pembiayaan dari nasabah, prospek kondisi moneter dan ekonomi ke depan, serta tingkat persaingan usaha dari bank lain.

"Untuk keseluruhan triwulan III 2023, penawaran penyaluran kredit baru dari perbankan meningkat dibandingkan triwulan sebelumnya," kata Erwin.

Baca juga: Kredit Perbankan Tumbuh 9,06 Persen hingga Agustus 2023

Selaras dengan pertumbuhan penyaluran kredit baru, kebutuhan pembiayaan korporasi meningkat. Tercatat SBT pembiayaan korporasi sebesar 16,1 persen pada September, lebih tinggi dari bulan sebelumnya sebesar 14,7 persen.

Peningkatan kebutuhan pembiayaan korporasi terutama didorong oleh sektor konstruksi, perdagangan, dan jasa pendidikan. Adapun alasan utama kebutuhan pembiayaan korporasi ialah untuk memenuhi aktivitas operasional, memenuhi kewajiban jatuh tempo, serta mendukung aktivitas investasi.

Berbeda dengan korporasi, kebutuhan pembiayaan dari rumah tangga sedikit menurun. Hal ini tercermin dari responden rumah tangga yang melakukan penambahan pembiayaan hanya sebesar 11,5 persen pada September, lebih rendah dari bulan sebelumnya sebesar 11,9 persen.

Baca juga: Patrick Walujo Borong Saham GOTO Senilai Rp 10 Miliar

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Indofarma Hadapi Masalah Keuangan, Erick Thohir: Kalau Ada Penyelewengan Kami Bawa ke Kejagung

Indofarma Hadapi Masalah Keuangan, Erick Thohir: Kalau Ada Penyelewengan Kami Bawa ke Kejagung

Whats New
5 Tips Mengerjakan Psikotes Gambar Orang

5 Tips Mengerjakan Psikotes Gambar Orang

Work Smart
Bank Mandiri Imbau Nasabah Hati-hati Terhadap Modus Penipuan Berkedok Undian Berhadiah

Bank Mandiri Imbau Nasabah Hati-hati Terhadap Modus Penipuan Berkedok Undian Berhadiah

Whats New
IHSG Turun Tipis di Awal Sesi, Rupiah Dekati Level Rp 16.000

IHSG Turun Tipis di Awal Sesi, Rupiah Dekati Level Rp 16.000

Whats New
Berapa Denda Telat Bayar Listrik? Ini Daftarnya

Berapa Denda Telat Bayar Listrik? Ini Daftarnya

Whats New
Detail Harga Emas Antam Senin 6 Mei 2024, Turun Rp 3.000

Detail Harga Emas Antam Senin 6 Mei 2024, Turun Rp 3.000

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 6 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 6 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Bappeda DKI Jakarta Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Bappeda DKI Jakarta Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Work Smart
Transfer Pengetahuan dari Merger TikTok Shop dan Tokopedia Bisa Percepat Digitalisasi UMKM

Transfer Pengetahuan dari Merger TikTok Shop dan Tokopedia Bisa Percepat Digitalisasi UMKM

Whats New
Harga Bahan Pokok Senin 6 Mei 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Senin 6 Mei 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
IHSG Diperkirakan Melaju, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Diperkirakan Melaju, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Earn Smart
Kesenjangan Konsumsi Pangan dan Program Makan Siang Gratis

Kesenjangan Konsumsi Pangan dan Program Makan Siang Gratis

Whats New
Lowongan Kerja Anak Usaha Pertamina untuk S1 Semua Jurusan, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Lowongan Kerja Anak Usaha Pertamina untuk S1 Semua Jurusan, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Work Smart
Erick Thohir: 82 Proyek Strategis BUMN Rampung, tapi Satu Proyek Sulit Diselesaikan

Erick Thohir: 82 Proyek Strategis BUMN Rampung, tapi Satu Proyek Sulit Diselesaikan

Whats New
Ketika Pajak Warisan Jadi Polemik di India

Ketika Pajak Warisan Jadi Polemik di India

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com