JAKARTA, KOMPAS.com – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksikan bergerak menguat pada Rabu (18/10/2023). Sebelumnya, IHSG pada penutupan Selasa (17/10/2023) berakhir di zona hijau pada level 6.939,61 atau naik 43,3 persen (0,63 poin).
Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Maximilianus Nico Demus mengatakan, hari ini IHSG berpeluang menguat terbatas. Sentimen yang membayangi pasar muncul dari data ekonomi China yang akan dirilis hari ini, dan volatilias pasar akibat kondisi geopolitik.
Dia menilai data ekonomi China berpotensi akan menggerakan pasar karena perlambatan ekonomi China kian menjadi sorotan. Sebagai negara besar, China memiliki dampak terhadap pertumbuhan ekonomi dunia.
Baca juga: Patrick Walujo Borong Saham GOTO Senilai Rp 10 Miliar
Di sisi lain, ketidakpastian global akibat konflik Israel dan Hamas masih memberikan volatilitas di pasar, sehingga penguatan IHSG bisa sedikit mengalami tekanan.
“Berdasarkan analisa teknikal, kami melihat IHSG berpotensi menguat terbatas dengan support dan resistance di level 6.900 – 6.975. Ketidakpastian dari geopolitik, akan memberikan tekanan kembali pada hari ini, sehingga berpotensi menyebabkan koreksi,” ujar Maximilianus dalam analisisnya.
Dia menambahkan, ditengah situasi dan kondisi yang terjadi, pelaku pasar dan investor berpandangan bahwa tingkat suku bunga diperkirakan akan tetap tinggi untuk waktu yang lama. Hal ini yang mendorong imbal hasil Treasury AS tenor 2 tahun mencapai level tertinggi sejak 2006 mencapai 5,20 persen, dan imbal hasil US Treasury 10 tahun kembali ke 4,83 persen.
“Kenaikkan ini akan memberikan tekanan bagi pasar obligasi pada hari ini,” tambah dia.
Baca juga: Harga Saham GOTO Terus Turun, Apa Sebabnya?
Sementara sentimen internal muncul karena El Nino yang menyebabkan penurunan produksi padi. Hal ini membuat nilai impor beras RI semakin besar, dan memberikan pengaruh pada neraca perdagangan.
Sebagai informasi, pemerintah mengalokasikan anggaran Ketahanan Pangan sebesar Rp 95 triliun. Anggaran ini diarahkan untuk peningkatan ketersediaan, akses, dan kualitas pangan.
“Pasar berharap pemerintah perlu hati-hati dalam menerapkan kebijakan impor tersebut serta perlu mempertimbangkan kebijakan jika ternyata produksi beras oleh petani lokal masih melimpah dan pemerintah tetap impor, maka harga di tingkat petani lokal berpotensi jatuh,” ujar dia.
Baca juga: Pemegang Saham Setujui Rencana Restrukturisasi WIKA
Berbeda, Analis BinaArtha Sekuritas Ivan Rosanova mengatakan, hari ini IHSG masih berpeluang melanjutkan tren turun karena penutupan hari Selasa tetap berada di bawah garis SMA-20. Level support IHSG berada di 6.840, 6.804 dan 6.747, sementara level resistennya di 7.016, 7.058 dan 7.128.
“Namun demikian IHSG dapat menguji resisten Fibonacci di level 6967 untuk skenario terbaik hari ini. Berdasarkan indikator MACD dalam kondisi netral,” kata Ivan.
Adapun rekomendasi teknikal dari tiga perusahaan sekuritas, antara lain:
1. BinaArtha Sekuritas
2. Pilarmas Investindo
3. WH Project
Baca juga: Pendiri Tokopedia William Tanuwijaya Lego Saham GOTO Rp 26,2 Miliar, Ini Sisa Kepemilikannya
Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.