Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menteri ESDM Bakal "Door to Door" Genjot Konversi Motor Listrik

Kompas.com - 20/10/2023, 21:10 WIB
Yohana Artha Uly,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengatakan, pihaknya akan "door to door" alias mendekati perusahaan swasta maupun BUMN untuk menggenjot program konversi motor konvensional ke motor listrik.

Bila sebelumnya program konversi ke motor listrik ini hanya menyasar perorangan, kini pemerintah menyasar instansi-instansi untuk mendorong peningkatan konversi ke motor listrik.

"Konversi motor listrik sekarang kita coba door to door ke BUMN-BUMN, ke kantor-kantor, sudah banyak nih yang respons swasta-swasta," ujar Arifin ditemui di Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (20/10/2023).

Baca juga: Penjualan Motor Listrik Seret Imbas Lamanya Pencairan Subsidi

Adapun program konversi motor listrik ini merupakan salah satu upaya pemerintah mendorong penggunaan energi yang lebih ramah lingkungan. Pemerintah pun memberikan subsidi Rp 7 juta per unit untuk program ini.

Pemerintah menargetkan konversi motor listrik tahun ini mencapai 50.000 unit. Oleh sebab itu, dengan melebarkan pendekatan ke perusahaan-perusahaan diharapkan terjadi peningkatan konversi ke motor listrik.

"Kita punya alokasi 50.000 ini kan kita harapkan paling tidak mendekati angka itu di akhir tahun," imbuh Arifin.

Baca juga: Penjualan Motor Listrik Subsidi Masih Jauh dari Target

Seiring dengan gencarnya dilakukan pendekatan ke perusahaan-perusahaan, Kementerian ESDM juga terus melakukan pembinaan terhadap bengkel-bengkel agar segera memenuhi kualifikasi untuk bisa melakukan konversi motor konvensional ke motor listrik.

"Sementara itu juga, kita harus membina bengkel-bengkel kita supaya mempunyai kualifikasi, selain juga masalah-masalah perizinan, terus kemudian masalah pengujian itu memang mekanismenya bisa dipercepat," kata dia.

Baca juga: Kementerian ESDM Catat Ada 163 Permohonan Konversi Motor Listrik

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Whats New
Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Work Smart
Dukung 'Green Building', Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Dukung "Green Building", Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Whats New
Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Whats New
Kinerja Pegawai Bea Cukai 'Dirujak' Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Kinerja Pegawai Bea Cukai "Dirujak" Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Whats New
Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Whats New
Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Work Smart
Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com