Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

IHSG Ambles 1,75 Persen, Rupiah Ikut Melemah

Kompas.com - 26/10/2023, 16:35 WIB
Kiki Safitri,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pada penutupan perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berakhir di zona merah pada Kamis (26/10/2023). Demikian juga dengan rupiah yang melemah pada akhir perdagangan pasar spot.

IHSG ditutup pada level 6.714,51 atau turun 119,86 poin (1,75 persen) dibandingkan penutupan sebelumnya pada level 6.834,38.

Mengutip RTI, sebanyak 153 saham melaju di zona hijau dan 397 saham di zona merah. Sedangkan 200 saham lainnya stagnan. Adapun jumlah transaksi sore ini mencapai Rp 10 triliun dengan volume 18,4 miliar saham.

Baca juga: Kinerja Alphabet Mengecewakan, Saham-saham Teknologi di Nasdaq Ambles

Top losers yang menekan IHSG di antaranya Adaro Minerals Indonesia (ADMR) yang ambles 6,3 persen (75 poin) pada posisi Rp 1.110 per saham. Kemudian, Sarana Menara Nusantara (TOWR) yang turun 5,7 persen pada posisi Rp 825 per saham. Selanjutnya, Mitra Adiperkasa (MAPI) yang melemah 5,3 persen pada level Rp 1.850 per saham.

Sementara top gainers yaitu Petrindo Jaya Kreasi (CUAN) yang melonjak 14 persen pada posisi Rp 3.580 per saham. Kemudian, Indosat (ISAT) yang naik 2,6 persen pada posisi Rp 9.650 per saham. Dilanjutkan oleh Gudang Garam (GGRM) yang naik 2,6 persen ke level Rp 25.625 per saham.

Sedangkan bursa Asia ditutup mayoritas pada teritori negatif, dengan penurunan Nikkei 2,14 persen (668,1 poin) ke level 30.601,8, Hang Seng Hong Kong terkoreksi 0,24 persen (40,7 poin) pada level 17.044,6, dan Strait Times melemah 0,24 persen (7,4 poin) ke level 3.071,31. Sementara itu, Shanghai Komposit naik 0,4 persen (14,1 poin) pada posisi 2.988,3.

Baca juga: Bankir-bankir Terkaya RI, Pupuk Kekayaan dari Investasi Saham

Pada awal perdagangan, bursa Eropa bergerak di zona merah dengan penurunan GDAXI 1,1 persen (163,8 poin) ke level 14.729,85, dan FTSE melemah 0,59 persen (43,49 poin) pada level 7.371,63.

Adapun mengutip data Bloomberg, rupiah sore ini ditutup melemah. Pada pukul 14.57 WIB, Mata Uang Garuda ditutup pada level Rp 15.920 per dollar AS atau turun 50 poin (0,31 persen) dibandingkan sebelumnya Rp 15.870 per dollar AS.

Sementara itu, mengacu kurs tengah Jisdor, nilai tukar rupiah pada Kamis (26/10/2023) pada level Rp 15.933 per dollar AS, atau melemah dari nilai tukar Rabu (25/10/2023) sebesar Rp 15.871 per dollar AS.

Baca juga: Ramai Aksi Jual Saham, Bos GOTO: Keputusan Pribadi, Tak Cerminkan Kehilangan Kepercayaan

Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Whats New
1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

Spend Smart
Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Whats New
Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Whats New
Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Whats New
Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Work Smart
Dukung 'Green Building', Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Dukung "Green Building", Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Whats New
Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com