Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pebisnis Ekspor dan Impor Khawatirkan Pelemahan Rupiah

Kompas.com - 28/10/2023, 21:00 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Editor

Sumber

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah pengusaha sudah mulai gusar melihat kurs rupiah yang terus-terusan ambrol belakangan ini. Level rupiah saat ini juga sulit ditoleransi dari sisi bisnis.

Nilai tukar rupiah kembali menyentuh rekor paling lemah sepanjang tahun pada Jumat (27/10/2023). Rupiah melemah 0,12 persen ke level Rp 15.939 per dollar Amerika Serikat (AS).

Dalam sepekan, rupiah terdepresiasi 0,52 persen dari level penutupan Jumat pekan lalu di Rp 15.856 per dollar AS.

Baca juga: Rupiah Kian Tertekan, Sri Mulyani Beberkan Dampaknya ke Anggaran Subsidi Pemerintah

Ilustrasi ekspor. SHUTTERSTOCK/APCHANEL Ilustrasi ekspor.

Ketua Umum BPP Gabungan Importir Nasional Seluruh Indonesia (GINSI) Subandi menyatakan, pelemahan rupiah cukup menghantam pebisnis importasi. Selain harga barang di luar negeri imbas transaksi dengan dollar AS, biaya logistik di dalam negeri juga mengalami pembengkakan.

Sebab, beberapa transaksi di pelabuhan peti kemas masih pakai dollar AS.

"Penguatan dollar AS juga diikuti oleh mata uang asing lainnya seperti yuan dan yen, sehingga semua komoditas impor terdampak, termasuk pangan," ungkap Subandi beberapa waktu lalu.

Untuk menghindari kerugian lebih besar, importir akan mengurangi volume impor dan produksi, menyesuaikan ukuran produk, menunda sementara kegiatan impor sampai rupiah kembali ke level yang wajar, hingga menaikkan harga jual ke konsumen akhir.

Baca juga: Rupiah Melemah Dekati Level 16.000, Sri Mulyani: Dollarnya yang Menguat...

Namun, kebijakan penyesuaian harga juga tidak mudah diterapkan karena daya beli masyarakat tengah lesu.

Untuk menghindari kerugian lebih besar, importir akan mengurangi volume impor dan produksi, menyesuaikan ukuran produk, menunda sementara kegiatan impor sampai rupiah kembali ke level yang wajar, hingga menaikkan harga jual ke konsumen akhir.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com