Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

IHSG dan Rupiah Menguat di Awal Sesi

Kompas.com - 03/11/2023, 09:37 WIB
Kiki Safitri,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona hijau pada awal perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) Jumat (3/11/2023). Demikian juga dengan mata uang garuda yang menguat pada perdagangan pasar spot.

Melansir data RTI, pukul 9.05 WIB, IHSG berada pada level 6.797,69 atau naik 0,69 persen (46,3 poin) dibanding penutupan sebelumnya pada level 6.751,38.

Sebanyak 269 saham melaju di zona hijau dan 92 saham di zona merah. Sedangkan 203 saham lainnya stagnan. Adapun nilai transaksi hingga saat ini mencapai Rp 551,7 miliar dengan volume 1,42 miliar saham.

Baca juga: IHSG Diperkirakan Akan Menguat, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Maximilianus Nico Demus mengatakan, hari ini IHSG berpeluang untuk menguat kembali. Hal ini didorong oleh sentimen positif, dimana The Fed mengungkapkan bahwa ketidakpastian mulai mengalami penurunan.

“The Fed memang memberikan sebuah pengharapan baru, dimana ketidakpastian berkurang, tapi bukan menghilang sekalipun memang indeks volatilitas VIX juga mengalami penurunan,” kata Maximilianus dalam analisisnya.

“Hari ini kami melihat pasar berpotensi untuk melanjutkan penguatan, baik itu saham maupun obligasi. Cermati dan amati, karena data ketenagakerjaan akan memainkan peranan penting disini bersamaan dengan proyeksi akan inflasi dan perlambatan ekonomi global,” lanjut Maximilianus.

Pasar saham Asia pagi ini melaju di teritori positif. Strait Times naik 1,63 persen (50,3 poin) pada level Rp 3.132,79, Hang Seng Hong Kong bertambah 1,37 persen (236,4 poin) pada posisi 17.467,06, dan Shanghai Komposit pada posisi 3.025,39 atau naik 0,53 persen (15,9 poin).

Baca juga: Masuk Tahun Politik, Bagaimana Proyeksi Pergerakan IHSG?

 

Rupiah

Adapun nilai tukar rupiah terhadap dollar AS di pasar spot pagi ini menguat. Melansir data Bloomberg, pukul 09.00 WIB rupiah berada pada level Rp 15.855 per dollar AS, atau naik 80 poin (0,51 persen) dibanding penutupan sebelumnya di level Rp 15.935 per dollar AS.

Pengamat pasar keuangan Ariston Tjendra mengatakan, minat pasar terhadap aset berisiko terlihat positif pagi ini. Indeks saham Asia bergerak naik pagi ini mengikuti kenaikan Indeks saham AS dan Eropa semalam.

“Hal ini bisa mendukung penguatan rupiah sebagai risk asset terhadap dollar AS hari ini. Selain itu, tingkat imbal hasil obligasi pemerintah AS yang masih menurun juga memberikan dukungan untuk penguatan rupiah terhadap dollar AS hari ini,” kata Ariston kepada Kompas.com.

Yield tenor 10 tahun sudah berada di kisaran 4,66 persen dari sebelumnya bergerak di atas 4,7 persen. Dengan hasil yang tidak terlalu hawkish dan tidak adanya hal baru dari rapat kebijakan moneter AS yang terakhir, pasar kembali masuk ke aset berisiko untuk sementara.

Ariston mengatakan, hari ini rupiah berpotensi bergerak menguat ke arah Rp 15.800 per dollar AS sampai dengan Rp 15.830 per dollar AS, dengan potensi resisten di kisaran Rp 15.900 per dollar AS.

Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com