Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Mubasyier Fatah
Enterpreneur

lahir di Batang Jawa timur tahun 1975 dan Saat ini menduduki jabatan Bendahara Umum Organisasi : Mahasiswa Ahlu Thoriqoh An Nahdhiyah

Pesantren dan Santri sebagai Kekuatan Ekonomi Indonesia

Kompas.com - 05/11/2023, 16:51 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

TIDAK dapat dipungkiri bahwa pesantren mempunyai catatan sejarah panjang dalam melakukan karya-karya pelayanan dan pemberdayaan masyarakat di Indonesia.

Karya-karya pelayanan dan pemberdayaan masyarakat yang pernah dilakukan meliputi bidang keagamaan, pengembangan sumber daya manusia (SDM), sosial-budaya, dan ekonomi.

Lahirnya organisasi Nahdlatul Tujjar pada 1918, yang diprakarsai kelompok pesantren tradisionalis, merupakan bukti sejarah bahwa pesantren memiliki kepedulian tinggi terhadap kemaslahatan hidup warga masyarakat di sekitarnya.

Pesantren mendidik para santrinya untuk senantiasa mempertahankan nilai-nilai lama yang relevan, dan mengambil hal-hal baru yang lebih bermanfaat bagi masyarakat (Al mukhafadzatul 'alal qodim ash-sholih wal akhdzu bil jadid al ashlah).

Pesantren juga menyiapkan para santri menjadi pemimpin masyarakat yang mendasarkan segala tindakan dan keputusannya di atas pertimbangan kemaslahatan (Tasharroful imam ala arro'iyah manutun bil maslahah).

Menyadari peran besar yang dimainkan pesantren, maka pemerintah menerbitkan Undang-Undang (UU) Nomor 18 Tahun 2019 tentang Pesantren.

UU tersebut dijadikan landasan hukum bagi pengakuan atas peran pesantren dalam membentuk, mendirikan, memelihara, dan membangun NKRI.

Terkait hal itu, peneliti dari Institut Agama Islam Al Falah Assunniyah Kencong Jember Fauzan Adhim (2020) menyebutkan bahwa urgensi dan peran strategis pesantren dalam konteks pembangunan ekonomi didasarkan pada enam faktor.

Pertama, kemajuan ekonomi pesantren dapat menjadi stimulus finansial bagi kegiatan dan pengembangan pesantren.

Kedua, ekonomi perkembangan masyarakat. Ketiga, menjadi ekosistem ekonomi berbasis syariah. Keempat, merangsang jiwa kewirausahaan santri.

Kelima, mendorong laju pertumbuhan ekonomi mikro-menengah; dan keenam, mewujudkan kemandirian kelembagaan dan mengurangi ketergantungan keuangan eksternal.

Menurut dia, selain sebagai lembaga tafaqquh fiddin, pesantren saat ini dituntut untuk mampu melakukan upaya pemberdayaan ekonomi bagi masyarakat di sekitar pensantren.

Atau, setidaknya pesantren dapat melakukan upaya pemberdayaan ekonomi yang dapat meringankan biaya operasionalnya sendiri, dan memberi subsidi bagi para santri dan orang/wali santri.

Terkait hal ini, Pemerintah telah menerbitkan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 82 Tahun 2021 tentang Pendanaan Penyelenggaraan Pesantren.

Bahkan, untuk memberikan landasan hukum bagi pengakuan atas peran pesantren dalam membentuk, mendirikan, memelihara dan membangun NKRI, pemerintah menerbitkan Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2019 tentang Pesantren.

Dengan demikian, peraturan ini mempunyai implikasi bagi pemerintah untuk bertanggung jawab membantu pesantren dalam menjalankan proses belajar-mengajar.

Komitmen pemerintah untuk ikut bertanggung jawab terhadap pesantren harus dihargai karena meskipun telah hadir jauh sebelum Indonesia merdeka, masih banyak pesantren yang masih jauh dari kemandirian.

Memang, pada mulanya pesantren berkomitmen mengembangkan daerah terbelakang yang terjerat masalah sosial seperti kemiskinan dan rendahnya tingkat pendidikan.

Namun, dalam perkembangannya, pesantren menjadi lembaga pendidikan yang membentuk hubungan timbal balik dengan masyarakat di sekitar, sehingga menjadi sangat bergantung pada uluran tangan masyarakat.

Program kemandirian pesantren

Selama ini ada anggapan bahwa proses pembelajaran bagi para santri di pesantren hanya terfokus pada bidang ilmu agama. Padahal, dalam kenyataannya tidaklah demikian.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kurangi Emisi GRK, MedcoEnergi Tingkatkan Penggunaan Listrik PLN di Blok Migasnya

Kurangi Emisi GRK, MedcoEnergi Tingkatkan Penggunaan Listrik PLN di Blok Migasnya

Whats New
Kominfo Telah Putus Akses 1,91 Juta Konten Judi Online Sejak 2023

Kominfo Telah Putus Akses 1,91 Juta Konten Judi Online Sejak 2023

Whats New
Elon Musk Sebut AI Bakal Ambil Alih Semua Pekerjaan Manusia

Elon Musk Sebut AI Bakal Ambil Alih Semua Pekerjaan Manusia

Whats New
Tips Bikin CV yang Menarik agar Dilirik HRD

Tips Bikin CV yang Menarik agar Dilirik HRD

Whats New
Ini Jadwal Operasional BCA Selama Cuti Bersama Waisak 2024

Ini Jadwal Operasional BCA Selama Cuti Bersama Waisak 2024

Whats New
Penyaluran Kredit Bank Neo Commerce Turun 13,8 Persen di Kuartal I-2024

Penyaluran Kredit Bank Neo Commerce Turun 13,8 Persen di Kuartal I-2024

Whats New
5 Saham Ini Cum Date Dividen Pekan Depan, Cek Jadwal Lengkapnya

5 Saham Ini Cum Date Dividen Pekan Depan, Cek Jadwal Lengkapnya

Whats New
Strategi 'Turnaround' Ubah Rugi Jadi Laba Berhasil, Angela Simatupang Kembali Pimpin IIA Indonesia hingga 2027

Strategi "Turnaround" Ubah Rugi Jadi Laba Berhasil, Angela Simatupang Kembali Pimpin IIA Indonesia hingga 2027

Whats New
Harga Emas Terbaru 24 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 24 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru pada Jumat 24 Mei 2024

Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru pada Jumat 24 Mei 2024

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Jumat 24 Mei 2024, Semua Bahan Pokok Naik, Kecuali Cabai Merah Keriting

Harga Bahan Pokok Jumat 24 Mei 2024, Semua Bahan Pokok Naik, Kecuali Cabai Merah Keriting

Whats New
Incar Pendanaan 5 Miliar Dollar AS, Saham Alibaba di Hong Kong Anjlok 5 Persen

Incar Pendanaan 5 Miliar Dollar AS, Saham Alibaba di Hong Kong Anjlok 5 Persen

Whats New
Laporan Pendapatan Nvidia Tak Mampu Jadi Katalis, Wall Street Melemah

Laporan Pendapatan Nvidia Tak Mampu Jadi Katalis, Wall Street Melemah

Whats New
Kemenhub Temukan Masih Banyak Bus Pariwisata Tak Laik Jalan

Kemenhub Temukan Masih Banyak Bus Pariwisata Tak Laik Jalan

Whats New
[POPULER MONEY] Indonesia Terus Kurangi Ketergantungan terhadap Dollar AS | Kapan Gaji Karyawan BUMN Indofarma Bakal Dibayarkan?

[POPULER MONEY] Indonesia Terus Kurangi Ketergantungan terhadap Dollar AS | Kapan Gaji Karyawan BUMN Indofarma Bakal Dibayarkan?

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com