Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tunggu Kebijakan The Fed, Harga Emas Dunia Turun

Kompas.com - 07/11/2023, 08:24 WIB
Yohana Artha Uly,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

Sumber CNBC

NEW YORK, KOMPAS.com - Harga emas dunia melemah pada akhir perdagangan Senin (6/11/2023) waktu setempat atau Selasa (7/11/2023) pagi WIB.

Investor kini mulai beralih ke aset-aset berisiko dan tengah berhati-hati menanti arah kebijakan suku bunga Amerika Serikat (AS) ke depannya.

Mengutip CNBC, harga emas di pasar spot turun 0,7 persen menjadi sebesar 1.979,19 dollar AS per ons. Sementara harga emas berjangka Comex New York Exchange turun 0,5 persen ke level 1.988,60 dollar AS per ons.

"Minat pada aset berisiko sedikit lebih baik dan tidak ada perkembangan besar yang mengejutkan dari perang Israel-Hammas, kondisi ini menghilangkan sedikit minat terhadap aset safe-haven seperti emas dan perak," kata Analis Senior Kitco Metals, Jim Wyckoff.

Baca juga: Awal Pekan, Harga Emas Antam Turun Rp 2.000 Per Gram

Emas sempat mengalami tren kenaikan ketika perang antara Hamas Palestina dan Israel mencuat di awal Oktober 2023. Logam mulia ini naik lebih dari 7 persen pada bulan lalu karena konflik di Timur Tengah tersebut mendorong investor beralih ke aset yang aman atau safe haven.

Namun kini pelaku pasar mulai beralih ke aset berisiko dan mengurangi minatnya terhadap emas. Indeks-indeks utama Wall Street sempat naik tipis, meski pada akhirnya berubah negatif.

Sementara imbal hasil obligasi pemerintah AS atau U.S Treasury tenor 10 tahun naik ke level 4,64 persen dari sebelumnya 4,57 persen. Saat ini investor terus memantau arah kebijakan suku bunga bank sentral AS atau Federal Reserve (The Fed).

Pelaku pasar tengah menanti pidato setidaknya 9 anggota The Fed, termasuk Ketua The Fed Jerom Powell, pada pekan ini. Pidato tersebut akan menjadi gambaran terhadap keputusan suku bunga ke depan.

Saat ini pelaku pasar kini memperkirakan sekitar 90 persen kemungkinan The Fed akan menahan suku bunganya pada Desember mendatang, menurut alat CME FedWatch. Jika tidak terjadi kenaikan, maka akan menjadi sentimen positif bagi logam mulai.

"Pasar emas dan perak memiliki sedikit amunisi seiring dengan ekspektasi The Fed tidak akan ada kenaikan suku bunga lebih lanjut, yang mana ini menekan dollar AS,” kata Wyckoff.

Seperti diketahui, kebijakan suku bunga The Fed memang sangat mempengaruhi pergerakan harga emas.

Ketika suku bunga naik, maka emas yang tidak memberikan imbal hasil menjadi tak menarik bagi investor, berbeda dari obligasi dan saham yang memang memberikan imbal hasil.

Sebaliknya, ketika suku bunga melemah maka imbal hasil pada instrumen investasi lainnya ikut menurun, sehingga emas akan menjadi lebih menarik.

Baca juga: Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian, dari 0,5 Gram hingga 1 Kg

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Whats New
Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Whats New
[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Perlunya Mitigasi Saat Rupiah 'Undervalued'

Perlunya Mitigasi Saat Rupiah "Undervalued"

Whats New
Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Whats New
Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Whats New
Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Whats New
Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com