Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KA Feeder Kereta Cepat Whoosh Anjlok, KAI: Tidak Ganggu Pelayanan

Kompas.com - 10/11/2023, 10:50 WIB
Isna Rifka Sri Rahayu,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kereta api pengumpan atau KA Feeder Kereta Cepat Whoosh anjlok di jalur 7 Stasiun Bandung, Jawa Barat pagi tadi, Jumat (10/11/2023).

Hal ini dikonfirmasi Manager Humas PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daop 2 Bandung Mahendro Trang Bawono kepada Kompas.com, Jumat.

Mahendro mengatakan, kejadian anjlok pada KA Feeder Kereta Cepat Whoosh ini terjadi ketika kereta tengah dalam proses langsir atau berpindah jalur rel menuju Depo Lokomotif Bandung.

Lantaran dalam proses langsir, maka saat kejadian kereta sedang tidak membawa penumpang atau dalam kondisi kosong.

Baca juga: Waktu Tunggu Kereta Cepat Whoosh Hanya 40 Menit di Jam Sibuk

"Pada pukul 07.27 WIB tadi, rangkaian KA Feeder mengalami anjlogan sebanyak 2 as roda saat proses langsir menuju Depo Lokomotif Bandung dari jalur 7 Stasiun Bandung," ujar Mahendro.

Tidak berdampak ke operasional

Mahendro mengungkapkan, kejadian ini tidak mengganggu operasional kereta api lainnya, baik KA Feeder Kereta Cepat Whoosh maupun Kereta Api Jarak Jauh.

Pasalnya, kereta anjlok di antara jalur 7 dan 8 yang khusus digunakan untuk kereta yang menuju Depo Lokomotif.

"PT KAI Daop 2 Bandung memastikan bahwa kejadian ini tidak mengganggu pelayanan penumpang maupun perjalanan KA," ucapnya.

KAI dan INKA investigasi penyebabnya

Dia menyebut, PT KAI dan PT Industri Kereta Api (Persero) atau INKA masih mencari tahu penyebab kejadian kereta anjlok tersebut.

Kendati demikian, proses penanganan sudah selesai sejak pukul 09.10 WIB tadi dengan waktu penanganan sekitar 45 menit.

"Penyebab kejadian tersebut saat ini masih dalam investigasi dari kami. Saat ini tim PT KAI Daop 2 Bandung masih bekerja menormalisasi jalur agar dapat dilalui kembali dengan aman dan selamat," tuturnya.

Baca juga: Bantah Kereta Cepat Whoosh Mogok, KCIC: Kereta Tertahan...

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dilapokan ke KPK karena Dugaan Laporan Kekayaan Tidak Wajar, Kepala Bea Cukai Purwakarta Dibebastugaskan

Dilapokan ke KPK karena Dugaan Laporan Kekayaan Tidak Wajar, Kepala Bea Cukai Purwakarta Dibebastugaskan

Whats New
Simak 10 Jenis Pekerjaan 'Work From Anywhere' Paling Dicari Perusahaan pada 2024

Simak 10 Jenis Pekerjaan "Work From Anywhere" Paling Dicari Perusahaan pada 2024

Work Smart
Ingin Sukses? Hindari Tiga Kalimat Toksik Ini!

Ingin Sukses? Hindari Tiga Kalimat Toksik Ini!

Work Smart
Mendagri: Manajemen Tata Kelola Bawang Putih Kurang Bagus

Mendagri: Manajemen Tata Kelola Bawang Putih Kurang Bagus

Whats New
Kurs Rupiah 13 Mei 2024 di Bank Mandiri hingga BRI

Kurs Rupiah 13 Mei 2024 di Bank Mandiri hingga BRI

Whats New
Perluas Pasar ke Kancah Global, Bea Cukai Lepas Ekspor Produk Tenggiri dan Tuna Senilai 239.000 Dollar AS

Perluas Pasar ke Kancah Global, Bea Cukai Lepas Ekspor Produk Tenggiri dan Tuna Senilai 239.000 Dollar AS

Whats New
Populasi Ikan Belida Terancam, KKP Lakukan Pendataan

Populasi Ikan Belida Terancam, KKP Lakukan Pendataan

Whats New
Staf Jokowi Bantah Mahalnya Harga Bawang Putih karena Harga Impor yang Tinggi dari China

Staf Jokowi Bantah Mahalnya Harga Bawang Putih karena Harga Impor yang Tinggi dari China

Whats New
Bank Sampoerna Cetak Laba Bersih Rp 26,3 Miliar pada Kuartal I 2024

Bank Sampoerna Cetak Laba Bersih Rp 26,3 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Perumnas Bangun Hunian Modern di Cengkareng untuk Milenial

Perumnas Bangun Hunian Modern di Cengkareng untuk Milenial

Whats New
Kemenkes Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Usia 45 Tahun Bisa Daftar

Kemenkes Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Usia 45 Tahun Bisa Daftar

Whats New
Miliarder-miliarder Dunia Ini Raup Kekayaan dari Cokelat dan Permen

Miliarder-miliarder Dunia Ini Raup Kekayaan dari Cokelat dan Permen

Earn Smart
Kelas 1, 2, 3 BPJS Kesehatan Dihapus, Pemerintah Ganti Jadi KRIS

Kelas 1, 2, 3 BPJS Kesehatan Dihapus, Pemerintah Ganti Jadi KRIS

Whats New
Cegah Kecelakaan Bus Tak Berizin Terulang, Ini Sederet Catatan untuk Pemerintah

Cegah Kecelakaan Bus Tak Berizin Terulang, Ini Sederet Catatan untuk Pemerintah

Whats New
Fortress Pintu Baja Dukung Synergy Golf Party 2024

Fortress Pintu Baja Dukung Synergy Golf Party 2024

Rilis
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com