Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Prediksi Bahana Sekuritas soal Arah IHSG Tahun Depan

Kompas.com - 13/11/2023, 20:04 WIB
Kiki Safitri,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Utama Bahana Sekuritas Edward Lubis optimis Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bisa menembus level 7.000 pada 2024. Sementara itu di akhir tahun ini, Edward menilai butuh booster atau katalis untuk mendorong kenaikan IHSG.

“Kita melihat tahun 2024 atau sudah forward looking untuk 1 tahun ke depan tembus 7.000, saya yakin,” kata Edward di Jakarta.

“Pemilu serentak ini ada banyak kepastian, secara mekanisme dan waktu lebih sederhana daripada tahun sebelumnya. (Tahun depan) angkanya (pastinya) masih kita godok ya, tapi optimis diats 7.000,” lanjut dia.

Baca juga: Lima Saham Paling Boncos dalam Sepekan, Ada Emiten Milik Boy Thohir

Edward mengatakan, pergerakan IHSG tahun ini dibayangi oleh kepastian suku bunga, dan arah pasar (yang belum jelas). Namun di tahun depan, atau tepatnya pada semester II-2023, pergerakan IHSG akan lebih ringan dan diyakini mampu menuju level 7.000.

Sementara itu, 6 pekan menjelang akhir tahun 2023, IHSG cenderung bergerak sideways. Hal ini disebabkan belum ada katalis baru yang menggerakkan IHSG secara positif dan signifikan.

Di sisi lain, Edward berharap berita-berita yang muncul hingga akhir tahun bisa tetap positif untuk mempertahankan posisi IHSG agar tidak mengalami koreksi lebih dalam, meskipun cenderung bergerak sideways.

Baca juga: Lima Saham LQ45 Paling Cuan dalam Sepekan, Ada ARTO hingga GOTO

“Tahun ini kami belum melihat ada katalis baru, kita berharap ada news (positif) baru ya. Dengan kondisi (sebelumnya) beberapa isu negatif yang muncul, (akhir tahun) tidak ada kekhawatiran taking profit dari investor,” jelasnya.

“Tahun ini kalau di bawah 7.000 fine-fine saja, kan selama ini banyak news (negatif) yang keluar, ya untuk mendorong IHSG, kalau pun sideways butuh booster dari pasar,” tambahnya.

Pada tahun depan, Edward menilai investor akan lebih percaya diri dan nyaman dalam melakukan transaksi mengingat sentimen negatif mulai mereda. Dia mengatakan, secara historis, pasar secondary lebih ramai daripada primary market saat pemilu.

“Investor institusi di kuartal I-2024 bisa lebih confident,” kata dia.

Baca juga: Simak Daftar 10 Saham Paling Cuan Pekan Ini

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Whats New
Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Work Smart
Dukung 'Green Building', Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Dukung "Green Building", Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Whats New
Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Whats New
Kinerja Pegawai Bea Cukai 'Dirujak' Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Kinerja Pegawai Bea Cukai "Dirujak" Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Whats New
Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Whats New
Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Work Smart
Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com