Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jagung dari Argentina Tiba, Pinsar: Peternak Bisa Kembali Jalankan Usaha...

Kompas.com - 15/11/2023, 21:22 WIB
Elsa Catriana,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Perhimpunan Insan Perunggasan Rakyat (Pinsar) Petelur Nasional merespons ihwal masuknya 20.000 jagung impor asal Argentina ke Tanah Air.

Ketua Presidium Pinsar Petelur Nasional (PPN) Yudianto Yosgiarso mengatakan, harga pakan yang cukup tinggi saat ini membebani para peternak sehingga dengan masuknya jagung pakan ini sangat membantu kesulitan peternak.

"Dengan kehadiran jagung ini bisa mengatasi dan menstabilkan ketersediaan jagung bagi peternak layer saat ini. Dengan demikian peternak layer dapat kembali menjalankan usahanya dengan lancar untuk mendukung ketahanan pangan nasional dan menjaga stabilisasi pasokan dan harga telur," ujar Yudianto saat dihubungi, Rabu (15/11/2023).

Baca juga: Jagung Asal Argentina Masuk, Pemerintah Akan Distribusikan ke Peternak Jawa Timur dan Lampung

Yudianto berharap jagung impor tersebut bisa segera disalurkan ke peternak untuk mengatasi kekurangan sembari menjaga stabilisasi pasokan jagung sebagai bahan baku pakan yang dibutuhkan peternak layer.

"Selanjutnya kedatangan jagung impor 20.000 ton yang pada tahap awal ini kami peternak semua sepakat untuk diperuntukkan lebih dahulu kepada peternak skala UMKM mikro yang benar-benar membutuhkan pasokan jagung saat ini, mulai dari wilayah Jatim, Jateng dan jika memungkinkan Lampung,” kata Yudianto.

"Baru kedatangan jagung yang selanjutnya kami sepakat untuk menyalurkan kepada seluruh petenak layer di Jawa, Bali, Sumatra dan Kalimantan. Upaya pengadaan jagung impor saat ini sangat membantu kesulitan peternak dalam mencari atau membeli jagung,” sambungnya.

Hal senada juga disampaikan Ketua Koperasi Peternak Unggas Sejahtera Blitar, Karman. Dia mengatakan, dengan masuknya jagung impor itu bisa memenuhi kebutuhan pakan jagung peternak mengingat pakan merupakan komponen paling signifikan dalam perhitungan biaya pokok produksi dan memengaruhi harga di tingkat hilir.

"Kedatangan jagung ini sangat kami harapkan karena memang sejak lama kami inginkan jagung ini, dengan harga 5.000 per kilogram (kg). Sebab jagung pakan berkontribusi 50 hingga 55 persen pada komponen biaya produksi. Maka kalau jagung mahal kami teriak duluan,” ujar Karman.

Sebelumya, sebanyak 20.000 ton jagung akhirnya tiba di Pelabuhan Teluk Lamong, Surabaya pada Rabu (15/11/2023).

Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi mengatakan, jagung ini merupakan bagian dari 171.000 ton yang secara bertahap masuk untuk memenuhi kebutuhan pakan peternak mandiri di wilayah sentra produksi ayam dan telur.

Arief mengatakan, jagung pakan ini akan segera didistribusikan kepada para peternak mandiri kecil sesuai verifikasi data yang diterima dari Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian.

“Jadi data by name by address para peternak sudah kita koordinasikan dengan Kementerian Pertanian dan dengan itu proses distribusinya akan segera dilakukan oleh Bulog sehingga pakan ternak ini tentunya akan sangat membantu para peternak untuk tetap berproduksi dan menjaga harga daging ayam dan telur ayam di hilirnya,” kata Arief.

Baca juga: Wamentan: Indonesia Punya Potensi Swasembada Jagung

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com