Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pelaku UMKM Masih Terganjal Modal, Literasi, dan Ekosistem Bisnis

Kompas.com - 15/11/2023, 19:55 WIB
Agustinus Rangga Respati,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengembangan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Indonesia masih terhambat masalah permodalan, pengetahuan, dan ekosistem bisnis. Permasalahan tersebut terjadi pada rata-rata UMKM yang ada di Indonesia.

Terkait hal itu, Finatra yang merupakan brand service FIFGroup, mengajak UMKM untuk dapat mengembangkan bisnisnya. Melalui program inkubasi terbuka bernama Sahabat Finatra, UMKM diajak untuk mengembangkan bisnisnya ke level yang lebih tinggi.

Microfinancing Partnership and Marketing Development Head FIFGroup Riezky Candra Novariz mengatakan, salah satu hal yang ditekankan dari pengembangan UMKM adalah literasi keuangan.

Baca juga: Marak Aksi Boikot Produk Pro Israel, Menkop Lihat Peluang UMKM

"Hasil riset kami, kebutuhan UMKM kami kategorikan dalam beberapa bagian adalah akses permodalan, ekosistem, dan pemasaran," kata dia ketika ditemui di Jakarta, Rabu (15/11/2023).

Ia menambahkan, portofolio pembiayaan UMKM Finatra saat ini didominasi oleh di sektor bahan makanan (groceries) sebanyak 50 persen dan makanan-minuman (food and beverages) sebanyak 40 persen.

Selain itu, pihaknya juga memiliki portofolio pembiayaan UMKM di sektor suku cadang dan tekstil. Ke depan, Finatra juga akan menyasar sektor pertanian sampai alat berat.

Dalam kesempatan yang sama Chief Marketing and Business Development Officer Hasta Inc. Agni Pratama mengungkapkan, saat ini banyak UMKM telah memiliki pangsa pasar yang besar.

Namun, beberapa di antaranya justru kesulitan untuk memenuhi permintaan tersebut.

"Itu termasuk capacity of the product, quality, dan pemenuhannya, delivery on time," imbuh dia.

Dalam upaya pemenuhan permintaan tersebut, sumber daya manusia menjadi pokok pembicaraan. Secara umum, UMKM takut untuk menambah SDM karena akan membuat ongkos produksi bengkak.

Literasi keuangan membantu UMKM mengukur kemampuan usaha dan produksi untuk mengambil keputusan soal penambahan SDM.

"Jadi UMKM perlu mengenal hulu ke hilir, sehingga kalau mereka punya masalah di market itu bisa dipecahkan dengan menguasai area di hulunya" ungkap dia.

Sebagai catatan, Finatra telah memiliki sekitar 14.000 nasabah saat ini. Dari jumlah tersebut, total pembiayaan yang telah diberikan mencapai Rp 913 miliar sampai kuartal III-2023.

Finatra memberikan pinjaman kepada UMKM mulai dari Rp 25-500 juta dengan tenor 38-40 bulan. Adapun bunga yang ditawarkan mulai dari flat 13-16 persen per tahun.

Baca juga: Mendag Zulhas Dukung Akselerasi Ekosistem Digital Sehat UMKM

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com