Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

IHSG Awal Sesi Bangkit, Rupiah Masih Lesu

Kompas.com - 23/11/2023, 10:03 WIB
Kiki Safitri,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada awal perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) Kamis (23/11/2023), rebound alias menguat kembali setelah kemarin berakhir di zona merah. Hal ini berbeda dengan mata uang rupiah yang masih betah melemah di teritori negati pada awal perdagangan di pasar spot.

Melansir data RTI, pukul 09.19 WIB, IHSG berada pada level 6.964,49 atau menguat 0,83 persen (57,54 poin) dibanding penutupan sebelumnya pada level 6.906,95.

Sebanyak 250 saham melaju di zona hijau dan 170 saham di zona merah. Sedangkan 215 saham lainnya stagnan. Adapun nilai transaksi hingga saat ini mencapai Rp 1,6 triliun dengan volume 5,5 miliar saham.

Baca juga: Jelang Pengumuman RDG Bank Indonesia, Bagaimana Pergerakan IHSG Hari Ini?

Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Maximilianus Nico Demus mengatakan, pasar hari ini menanti rilis hasil Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (RDG-BI) dengan bahasan utama yaitu kebijakan suku bunga acuan.

“Dengan mempertimbangkan solidnya perekonomian dalam negeri yang dicerminkan dengan menguatnya nilai rupiah dan juga laju inflasi yang stabil, tentunya hal ini memberikan sedikit ruang bagi BI untuk mempertahankan suku bunga acuannya di level 6 persen,” kata Maximilianus dalam analisisnya.

“Berdasarkan analisa teknikal, kami melihat IHSG berpotensi menguat terbatas dengan support dan resistance di level 6.880 – 6.925. Namun hati hati, volatilitas masih tinggi, sehingga koreksi berpeluang terjadi,” lanjut dia.

Rupiah

Adapun nilai tukar rupiah terhadap dollar AS di pasar spot pagi ini melemah. Melansir data Bloomberg, pukul 9.16 WIB rupiah berada pada level Rp 15.620 per dollar AS, atau turun 46 poin (0,83 persen) dibanding penutupan sebelumnya di level Rp 15.575 per dollar AS.

Pengamat pasar keuangan Ariston Tjendra mengatakan, penurunan nilai tukar rupiah terjadi dikarenakan belum adanya sinyal pemangkasan dan masih terbukanya peluang kenaikan suku bunga acuan AS karena tingkat inflasi AS yang masih belum mencapai level target 2 persen, seperti yang terserah dalam notulen Rapat the Fed yang dirilis Rabu dinihari kemarin.

"Rupiah masih berpeluang melemah terhadap dollar AS. Rilis data klaim tunjangan pengangguran AS juga lebih bagus dari proyeksi, dimana terjadi penurunan lebih besar dari ekspektasi," ujar Ariston kepada Kompas.com.

Di sisi lain, hasil RDG-BI kemungkinan tidak menaikan suku bunga acuan karena belum ada perubahan besar di pasar soal ekspektasi kebijakan moneter the Fed. Hari ini rupiah berpotensi melemah ke arah Rp 15.600 per dollar AS, dengan potensi support di kisaran Rp15.500, hari ini.

Baca juga: Ingin Buka TikTok Shop Lagi, TikTok Pertimbangkan Gandeng GoTo

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com