Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anggota DPR: Setelah TikTok Shop Ditutup, Nyatanya Pasar Tanah Abang Tetap Sepi

Kompas.com - 23/11/2023, 14:09 WIB
Elsa Catriana,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Komisi VI DPR RI Mufti Anam menilai kebijakan pemerintah yang menutup TikTop Shop tidak efektif dalam menggairahkan ekonomi di pasar offline khususnya di Pasar Tanah Abang.

Dia mengungkapkan, awalnya penutupan TikTok Shop diharapkan bisa membuat Pasar Tanah Abang kembali ramai, namun faktanya pasar yang disebut-sebut sebagai terbesar di Asia Tenggara itu masih tetap sepi.

“Kalau kemarin TikTok shop ditutup karena khawatir rakyat yang di Tanah Abang semakin sepi. Nyatanya setelah TikTok shop ditutup Tanah Abang tetap sepi,” ujarnya dalam raker Komisi VI DPR RI bersama dengan Menteri Koperasi dan UKM di Jakarta, Kamis (23/11/2023).

Baca juga: Ingin Buka TikTok Shop Lagi, TikTok Pertimbangkan Gandeng GoTo

Dia pun berharap pemerintah tetap memberikan perhatian khusus kepada pelaku UMKM dengan memberikan bimbingan dan pembinaan agar melek digital.

Dia juga merespons soal rencana TikTok yang akan kembali membuka layanan dagangnya yakni TikTok Shop.

Menurut dia, rencana hadirnya TikTok Shop kembali menandakan pemerintah tidak punya pendirian dalam mengatur regulasi penjualan online untuk melindungi UMKM.

“TikTok shop mau dibuka, kenapa ini pemerintah plin-plan, kemarin ditutup, sekarang mau dibuka lagi,” ungkapnya

Mufti pun berharap pemerintah harus bisa menjamin dengan dibukanya TikTok Shop kembali tidak merugikan siapapun terutama UMKM.

Diberitakan sebelumnya, pemerintah tidak melarang TikTok untuk membuka usaha bisnisnya dalam bidang jual-beli di Tanah Air.

Hanya saja pemerintah ingin mengatur tatanan transaksinya dengan memisahkan TikTok sebagai media sosial dan TikTok sebagai e-commerce.

Artinya apabila TikTok masih tetap ingin berbisnis jual-beli, TikTok harus membuat perusahaan entitas baru dalam bentuk e-commerce.

Menteri Koperasi dan UKM (MenKop-UKM) Teten Masduki memastikan pemisahan TikTok Shop dengan TikTok Media sosial tidak merugikan pedagang atau seller.

Baca juga: Tiktok Shop Bakal Buka Lagi, Bahlil: Jangan Monopoli!

Menkop Teten menilai justru dengan pemisahan itu, TikTok media sosial akan lebih berfokus kepada promosinya dan penjualannya bisa dilakukan melalui media lain seperti WhatsApp, toko online atau platform lain sesuai kemauan seller.

"Kan tetap bisa naikin konten promosi di TikTok Medsos, malah bagus enggak ada lagi shadow banned. Jualannya nanti bisa diarahkan langsung ke WhatsApp, toko online, landing page atau kemanapun yang seller mau," tulis Menkop Teten melalui instagram pibadinya @tetenmasduki_ dikutip Rabu (27/9/2023).

Dengan begitu menurut Teten, pilihan pedagang jadi lebih banyak untuk berjualan. "Jangan mau dibodoh-bodohin lah. Pembelinya juga gak bakal kesulitan, hanya tinggal klik link out-nya, check out," kata Teten.

Baca juga: Soal TikTok Shop, Bocoran Kemenkop UKM: Kemungkinan Akan Bergabung dengan E-commerce Lain...

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com