LONDON, KOMPAS.com - Bank sentral Turkiye kembali menaikkan suku bunga acuan menjadi 40 persen. Ini merupakan langkah untuk mengatasi melonjaknya inflasi di negara tersebut.
Kenaikan suku bunga acuan dari sebelumnya 35 persen menjadi 40 persen tersebut jauh lebih tinggi dari perkiraan.
Meskipun demikian, dikutip dari BBC, Sabtu (25/11/2023), bank sentral Turkiye menyatakan bahwa suku bunga sudah mendekati tingkat yang diperlukan untuk mulai menurunkan inflasi.
Baca juga: Tekan Inflasi, Bank Sentral Turki Naikkan Suku Bunga Jadi 35 Persen
Inflasi Turkiye mencapai 61,36 persen pada Oktober 2023 dan diperkirakan akan terus meningkat dan mencapai puncaknya pada bulan Mei tahun depan pada kisaran 70 hingga 75 persen.
Meskipun bank sentral di dunia telah menaikkan suku bunga dalam upaya memperlambat kenaikan harga, Presiden Turkiye Recep Tayyip Erdogan sebelumnya telah menolak ortodoksi ekonomi, dengan alasan bahwa suku bunga yang lebih tinggi akan menyebabkan harga naik.
Namun, sejak terpilih kembali pada bulan Mei 2023, pendiriannya berubah.
Bank sentral, di bawah pimpinan baru Hafize Gaye Erkan yang merupakan mantan bankir Wall Street, telah diizinkan untuk menaikkan suku bunga untuk mencoba meningkatkan biaya pinjaman dan memperlambat kenaikan harga dari 8,5 persen menjadi 40 persen.
Baca juga: Bank Sentral Turki Naikkan Suku Bunga Jadi 30 Persen, Ada Apa?
“Laju pengetatan moneter akan melambat dan siklus pengetatan akan selesai dalam waktu singkat,” kata bank sentral Turkiye dalam pernyataannya.
Menurut bank sentral Turkiye, suku bunga akan tetap pada tingkat tinggi selama diperlukan untuk menjamin stabilitas harga yang berkelanjutan.