Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dulu hanya Tahu Kopi Diseduh, Kini Produksi Kopi Siswa SMK Lampung Ini Banyak Dipesan Warga Turki dan Mesir

Kompas.com - 18/05/2023, 19:30 WIB
Tri Purna Jaya,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

LAMPUNG, KOMPAS.com - Kopi produksi siswa SMK di Lampung ramai dibeli "orang bule" sejak dipasarkan secara bebas di marketplace.

Kopi tersebut bermerek "To Me Coffee" hasil karya siswa jurusan Tata Boga SMK Muhammadiyah Tumijajar di Kabupaten Tulang Bawang Barat.

Barista To Me Coffee, Aldi Yasin mengatakan kopi itu adalah hasil teaching atau pelajaran siswa sekolah tata boga.

Para siswa dilibatkan sesuai minat dan kemampuan masing-masing.

"Ada yang tugasnya roasting, grinding sampai jadi barista," kata Aldi saat ditemui di lokasi produksi, Kamis (18/5/2023).

Baca juga: Respons Alfamart soal Karyawan Belum Seminggu Kerja Resign gara-gara Harus Ganti Barang yang Hilang

Awal mula To Me Coffee

Kalimat "To Me Coffee" sendiri merupakan nama alias dari sekolah tersebut.

"Karena kita kan siswa SMK Tumijajar, jadi namanya mereknya To Me Coffee. Tapi bisa juga artinya Kopi untuk Saya," kata Aldi.

Pelajaran pengolahan biji kopi hingga menjadi kopi siap saji ini mulai dilakukan sejak tahun 2019 lalu.

Menurut Aldi, pada awal berkecimpung dia dan teman-temannya tidak mengetahui sama sekali proses pengolahan kopi ini.

"Buta bener, kita kan tahunya ada kopi, diseduh, terus diminum," kata Aldi.

Baca juga: Program SMK Pusat Keunggulan Bogasari Cetak Omzet Rp 339 Juta

To Me Coffee yang diproduksi siswa SMK Muhammadiyah Tumijajar, Tulang Bawang Barat, Kamis (18/5/2023).KOMPAS.COM/TRI PURNA JAYA To Me Coffee yang diproduksi siswa SMK Muhammadiyah Tumijajar, Tulang Bawang Barat, Kamis (18/5/2023).

Rupanya, setelah pelajaran berlangsung, proses pengolahan sejak kopi masih biji mentah sangat berpengaruh terhadap rasa kopi.

Aldi mencontohkan, saat proses roasting jika kopi terlalu matang maka akan berpengaruh dengan tingkat kepahitan dan rasa kuatnya.

"Jadi sebenarnya perlu diketahui dahulu kita mau buat rasa yang seperti apa untuk produksinya," kata Aldi.

Hingga saat ini, selain kopi bubuk, siswi SMK Muhammadiyah Tumijajar juga telah memproduksi kopi sachet.

"Kopi sachet kita jenisnya seperti kopi tubruk, hanya gula dan kopi," kata Aldi.

Baca juga: Kopi Specialty Indonesia Cetak Transaksi Rp 305 Miliar di AS

Bahan baku dan pemasaran

Untuk bahan baku produksi kopi, Aldi mengatakan dibeli dari Lampung Barat.

"Di Tulang Bawang Barat memang kondisi geografisnya tidak memungkinkan untuk menanam kopi, jadi kita ambil dari Lampung Barat, biji kopi petik merah," kata Aldi.

Sedangkan penjualannya saat ini baru secara online di dua marketplace besar.

"Kalau masyarakat sekitar sini biasanya beli langsung, tapi lebih banyak yang beli di marketplace," kata Aldi.

Penjualan melalui marketplace ini justru membuat "To Me Coffee" dibeli konsumen dari luar negeri.

"Yang banyak pesan itu dari Turki sama Mesir," kata Aldi.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com