Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KCI Ajukan PNM Rp 5 Triliun, untuk Apa Saja?

Kompas.com - 26/11/2023, 11:13 WIB
Isna Rifka Sri Rahayu,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT KAI Commuter (KCI) mengajukan penyertaan modal negara (PMN) sebagai salah satu sumber pendanaan untuk memenuhi kebutuhan armada KRL Jabodetabek.

Vice President Corporate Secretary KCI Anne Purba mengatakan, pihaknya mengajukan PMN sekitar Rp 5 triliun.

Selain PMN, KCI juga akan melakukan pinjaman ke bank sekitar Rp 3,6 triliun sampai Rp 3,8 triliun dan mengajukan suntikan dari induk usaha yakni PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI sekitar Rp 800 miliar.

Baca juga: KCI Prediksi Jumlah Penumpang KRL Jabodetabek Turun 50 Persen Saat Nataru

"Ada (pinjaman bank) Rp 3,8 triliun, kemudian ada (dari KAI) Rp 800 miliar. Terus kan yang dibutuhkan itu sekitar Rp 8 triliun ya, berarti PMN itu dibutuhkan sekitar Rp 5 triliun," ujarnya saat ditemui di Stasiun Gambir, Jakarta, Jumat (24/11/2023).

Anne bilang, seluruh kebutuhan anggaran tersebut saat ini sudah diproses, termasuk pengajuan PMN yang saat ini sedang ditinjau oleh Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP).

"Jadi ini sudah diproses dan PMN tadi pagi (Jumat, 24/11/2023) juga kami sedang melakukan review dengan BPKP untuk PMN-nya," kata dia.

Baca juga: Lama Tak Terdengar, Apa Kabar Rencana Perpanjangan KRL Jabodetabek ke Karawang?

 

Berdasarkan catatan Kompas.com, KCI membutuhkan biaya sebesar Rp 8,65 triliun untuk pegadaan KRL selama 2023-2027, yaitu berupa 24 trainset baru dari PT Industri Kereta Api (Persero) atau INKA, 19 trainset retrofit, dan 3 KRL baru impor.

Jika dirincikan, biaya sebesar Rp 5,7 triliun untuk pembelian 24 trainset KRL baru dari INKA hingga 2027 secara bertahap.

Rinciannya, harga KRL baru dari INKA sebesar Rp 19,95 miliar per unit dan dalam satu trainset berjumlah 12 unit sehingga harga satu trainset KRL baru buatan dalam negeri ini senilai Rp 239,37 miliar.

Baca juga: Penumpang KRL Bakal Bisa Cek Kepadatan Gerbong Kereta lewat Aplikasi Google Maps

Pada 9 Maret 2023 PT KAI, PT INKA, dan PT KAI Commuter (KCI) telah menandatangani kontrak pengadaan 16 trainset KRL baru dengan nilai kontrak sebesar Rp 4 triliun.

Sesuai kontrak tersebut, 16 trainset ini akan selesai dibuat pada 2025-2026, yaitu pada 2025 KAI sebanyak 8 trainset dan pada 2026 sebanyak 8 trainset.

Sementara sisa kebutuhan KRL baru dari INKA akan dipenuhi pada 2027 sebanyak 8 trainset dalam kontrak yang berbeda.

Baca juga: Kemenhub Pastikan Belum Berencana Naikkan Tarif KRL Jabodetabek

Kemudian, pada 3 November 2023, PT KCI dan PT INKA menandatangani kontrak kerjasama pekerjaan retrofit sarana KRL sebanyak 19 trainset senilai RP 2,23 triliun. Adapun pengerjaan retrofit dilakukan secara bertahap selama 2023-2026.

Selanjutnya, biaya yang dibutuhkan untuk impor 3 trainset KRL baru yang akan datang ke Indonesia pada 2024 sebesar Rp 676,8 miliar.

Angka impor ini berdasarkan Price Proposal JR East tanggal 30 Juni 2023 harga KRL baru dari Jepang sebesar Rp 18,8 miliar dan dalam satu trainset berjumlah 12 unit sehingga harga satu trainset KRL baru buatan Jepang ini sebesar Rp 225,6 miliar. Dengan asumsi kurs 1 Yen Jepang sama dengan Rp 104,44.

Baca juga: Ada LRT Jabodebek, KCI Sebut Jumlah Penumpang KRL Jabodetabek Meningkat

Namun Anne belum dapat memastikan KCI akan mengimpor 3 KRL baru dari Jepang atau negara lain.

"Kita sedang lakukan pengadaan. Kita lagi mencari siapa yang mendelivery paling tepat," tutur Anne.

Baca juga: Beli KRL Baru dan Peremajaan, KCI Bakal Pinjam hingga Rp 3,8 Triliun ke Bank

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com