Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini "Ramalan" Terbaru Ekonomi Indonesia dari OECD

Kompas.com - 04/12/2023, 20:12 WIB
Rully R. Ramli,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (Organization for Economic Cooperation and Development/OECD) merilis laporan terbaru terkait prospek perekonomian global bertajuk OECD Economic Outlook edisi November 2023.

Dalam laporan teranyar itu, OECD masih mempertahankan prospek positif pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2023 hingga 2025.

Produk domestik bruto (PDB) Indonesia diproyeksi tumbuh sebesar 4,9 persen pada tahun ini dan tumbuh lebih tinggi 5,2 persen pada 2024 dan 2025.

Baca juga: Kondisi Politik dan Moneter Global Akan Pengaruhi Ekonomi Indonesia 2024

Konsumsi rumah tangga diproyeksi tetap menjadi motor pertumbuhan ekonomi, meskipun kenaikan upah minimum pekerja pada tahun depan dinilai "kecil" oleh OECD.

"Pengetatan moneter dan perlambatan perdagangan global akan berdampak terhadap pembentukan modal tetap bruto (PMTB)," tulis OECD, dalam laporannya, dikutip Senin (4/12/2023).

Tekanan yang berasal dari inflasi mulai mereda, seiring dengan telah dirasakannya dampak dari kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia selama 2 tahun terakhir.

OECD memprediksi, laju inflasi Indonesia akan bergerak di kisaran 2,5 persen pada 2024 dan 2025.

"Dengan ekspektasi inflasi kembali ke level semula, Bank Indonesia diproyeksi mulai mengendorkan kebijakan moneternya pada pertengahan 2024," tulis OECD.

Baca juga: OECD Pangkas Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi ASEAN

Baca juga: Resep Sri Mulyani agar Indonesia Bisa Jadi Negara Maju

Namun demikian, Indonesia dinilai masih rentan terhadap risiko eksternal, khususnya terkait aspek perdagangan internasional dan pasar modal.

Risiko eksternal yang dimaksud mulai dari konflik geopolitik yang terjadi di kawasan lain, ketidakpastian pasar keuangan global, dan pembatasan perdagangan yang dilakukan oleh sejumlah negara.

"Di sisi lain, risiko politik relatif minim, seiring dengan kemungkinan kecil hasil gelaran Pemilu 2024 merubah kebijakan ekonomi secara signifikan," tulis OECD.

Baca juga: BI Proyeksikan Ekonomi Indonesia Tahun Depan Bisa 5,5 Persen

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com