JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Investasi atau Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menyebutkan, program hilirisasi menjadi salah satu isu yang "digoreng" pada periode tahun politik.
Menurut dia, hal itu dilakukan untuk memberikan tekanan terhadap program pengolahan bahan baku menjadi bahan setengah jadi atau jadi, dengan tujuan mengganggu keberlanjutan hilirisasi.
"Itu lah ada udang di balik batu yang sengaja satu kelompok tertentu, memakai tangan orang lain untuk mem-pressure Indonesia," kata dia, dalam diskusi di Jakarta, Senin (11/12/2023).
"Nah ini tahun politik soalnya, digoreng ini barang," ujarnya.
Baca juga: Setuju Hilirisasi Ada Kekurangan, Bahlil: Yang Namanya Kita Kaya Bayi, Jatuh Bangun Biasa...
Bahlil menyadari, program hilirisasi sempat mendapat banyak pertentangan dari berbagai pihak, khususnya dari luar negeri, seperti negara-negara Eropa atau lembaga keuangan Dana Moneter Internasional (International Monetary Fund/IMF).
Akan tetapi, dalam rangka meningkatkan nilai tambah dan mendongkrak perekonomian nasional, pemerintah berkomitmen untuk terus melanjutkan program hilirisasi terhadap berbagai komoditasnya.
Oleh karenanya, Bahlil justru mempertanyakan pihak dalam negeri yang menentang pelaksanaan hilirisasi dan mengganggu pelaksanaannya.
"Kalau ada orang yang enggak setuju dengan hilirisasi, saya bertanya coba cek, nasionalismenya sejauh mana itu orang, ada apa dengan dirinya," tutur Bahlil.
Lebih lanjut Bahlil mengakui, masih terdapat kekurangan dalam pelaksanaan program hilirisasi pemerintah.
Namun sebut dia, kekurangan itu menjadi satu hal yang wajar mengingat implementasinya masih berada dalam tahap awal.
"Ini baru 4-5 tahun dalam rangka mewujudkan undang-undang. Yang namanya kita kaya bayi, jatuh bangun biasa," ucap dia.
Baca juga: Timnas Amin Kritik Kebijakan Hilirisasi, Bahlil: Pikirannya Jangan Sempit
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.