JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Pusat Statistik (BPS) merilis hasil Survei Biaya Hidup (SBH) 2022. Dalam survei tersebut, BPS melaporkan besaran nilai rata-rata konsumsi per rumah tangga di 90 kota atau kabupaten.
Besaran nilai rata-rata konsumsi itu dihitung dengan mengumpulkan data konsumsi komoditas makanan pada setiap rumah tangga. Selain itu, BPS juga mengumpulkan data konsumsi komoditas non makanan pada setiap rumah tangga.
Hasilnya, Cilacap menjadi wilayah dengan biaya hidup paling rendah di Indonesia. Tercatat biaya hidup di kabupaten yang terletak di Provinsi Jawa Tengah itu sebesar Rp 5,37 juta per bulan pada 2022. Nilai ini meningkat dari periode pencatatan sebelumnya, yakni pada 2018, yang pada saat itu sebesar Rp 4,88 juta per bulan.
Baca juga: Terbesar di Asia Tenggara, Nilai Ekonomi Digital Indonesia Tembus Rp 1.266 Triliun
Kemudian, posisi kedua wilayah biaya hidup paling rendah ditempati oleh Maumere, dengan nilai rata-rata konsumsi rumah tangga sebesar Rp 5,53 juta per bulan. Nilai ini sedikit meningkat dari periode pencatatan sebelumnya sebesar Rp 5,19 juta per bulan.
Mengekor Cilacap dan Maumere ialah Kota Sibolga dengan biaya hidup sebesar Rp 5,69 juta per bulan. Sama seperti dua wilayah sebelumnya, nilai rata-rata konsumsi itu meningkat dari periode pencatatan sebelumnya sebesar Rp 5,07 juta per bulan.
Adapun daftar 10 wilayah dengan biaya hidup terendah adalah sebagai berikut:
1. Cilacap, Rp 5,37 juta per bulan
2. Maumere, Rp 5,53 juta per bulan
3. Kota Sibolga, Rp 5,69 juta per bulan
4. Kudus, Rp 5,71 juta per bulan
5. Kota Tegal, Rp 5,87 juta per bulan
6. Purwokerto, Rp 5,88 juta per bulan
7. Singaraja, Rp 5,98 juta per bulan
8. Sumenep, Rp 5,99 juta per bulan
9. Jember, Rp 6,09 juta per bulan