Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bos Adaro Buka-bukaan Dampak Pilpres ke Bisnis Perusahaan

Kompas.com - 14/12/2023, 09:08 WIB
Rully R. Ramli,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Emiten batu bara, PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) meyakini, kinerja operasional perusahaan akan tetap positif jelang pelaksanaan pemilihan umum presiden (pilpres) 2024. Gelaran pesta demokrasi itu juga dinilai tidak mengganggu proyek-proyek yang tengah digarap perusahaan.

Dari sisi harga, Direktur Adaro Energy Indonesia Hendri Tan optimistis terhadap harga komoditas batu bara di tahun depan. Namun demikian, ia belum bisa menyampaikan angka proyeksi harga batu bara yang akan digunakan untuk tahun depan.

"Dari sisi harga, kita tetap optimistis, tapi enggak bisa memprediksi berapa harga tertentu," kata dia, ditemui di Jakarta, Rabu (13/12/2023).

Baca juga: Menilik Persiapan Adaro Minerals Hadapi Aturan Pajak Karbon

Prospek positif harga batu bara tahun depan, selaras dengan potensi kenaikan kebutuhan pasokan pembangkit listrik. Presiden Direktur Adaro Power Dharma Djojonegoro bilang, secara historis kebutuhan listrik pada periode pemilu mengalami peningkatan.

"Penjualan batu bara kan yang beli power plant, kan power plant justru pemilu siaga," ujarnya.

Sementara itu dari sisi produksi, perusahaan memproyeksi, produksi batu bara cenderung mendatar atau flat pada tahun depan. Hendri juga belum bisa membeberkan target produksi perusahaan tahun depan, namun emiten dengan kode saham ADRO itu akan mempertimbangkan berbagai aspek dalam menentukan besaran produksi, salah satunya terkait tingkat cadangan.

"Kita fokus mengoptimalkan, memaksimalkan cadangan kita yang ada," kata dia.

Terkait dengan proyek yang tengah dibangun, Adaro meyakini, gelaran dan hasil pilpres nanti tidak akan berpengaruh banyak. Pasalnya, seluruh proyek yang tengah digarap perusahaan saat ini bersifat jangka panjang, dan mendukung berbagai fokus yang dicanangkan pemerintah saat ini.

Direktur PT Adaro Minerals Indonesia Tbk (ADMR) Wito Krisnahadi menyebutkan, perusahaan tengah fokus menggarap proyek pembangkit listrik dengan energi baru terbarukan (EBT). Terdapat 4 proyek pembangkit listrik EBT yang akan digarap perusahaan, terdiri dari pembangkit listrik tenaga surya (PLTS), pembangkit listrik tenaga bayu (PLTB), dan pembangkit listrik tenaga air (PLTA).

"Kita melihatnya proyek-proyek kita long term. Mudah-mudahan tidak terpengaruh kepada siapapun yang menjadi presiden dan lain sebagainya," ucap dia.

Baca juga: Adaro Energy Pertimbangkan Pembiayaan Eksternal untuk Proyek Besar

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com