Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Supaya Investasi Kondusif, Bahlil Ingin Tak Ada Lagi "Cebong-Kampret" pada Pilpres 2024

Kompas.com - 21/10/2023, 07:06 WIB
Muhammad Idris

Penulis

KOMPAS.com - Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia berharap Pilpres 2024 tidak lagi terpolarisasi sebagaimana pada Pilpres 2019.

Ia ingin perekonomian berjalan kondusif. Karena bila berkaca pada Pilpres sebelumnya, sentimen negetif dari investor begitu kuat yang mana bisa mengganggu iklim investasi.

"Mudah-mudahan ini bisa terjaga betul sampai dengan bulan Desember, kalau bisa kampanyenya, ya kampanye saja tapi jangan bawa kampret cebong, fair saja," kata Balil saat pemaparan Realisasi Investasi Triwulan III-2023 di Jakarta, dikutip dari Kompas TV, Sabtu (21/10/2023).

Kementerian Investasi mencatat, realisasi investasi sepanjang triwulan III 2023 mencapai Rp 374,4 triliun, tumbuh 21,6 persen dibandingkan periode yang sama di 2022. Serta tumbuh 7 persen dibandingkan triwulan II-2023.

Baca juga: Kota Solo Era Gibran Diguyur Proyek Pusat, Ekonom: Jangan Cepat Bangga

Investasi yang masum ke RI pada periode Juli-September 2023 juga telah menyerap 516.467 orang tenaga kerja Indonesia.

Realisasi investasi yang masuk itu terdiri dari Penanaman Modal Asing (PMA) yang mencapai Rp 196,2 triliun (52,4 persen) dan realisasi penanaman modal dalam negeri (PMDN) mencapai Rp178,2 triliun (47,6 persen).

"Ini mungkin dalam sejarah bangsa kita, bahwa sekalipun kita sekarang masuk tahun politik, tapi global itu menaruh perhatian dan kepercayaan yang luar biasa ditandai dengan realisasi investasi ini," ucap Bahlil.

Bahlil bilang, biasanya investor bersikap pasif atau wait and see di tahun politik. Tapi tahun ini ada fenomena yang berbeda menurutnya.

Baca juga: Bahlil Soroti soal Belum Adanya Cawapres dari Kalangan Ahli Ekonomi

"Jadi kalau ada orang yang katakan di tahun politik terjadi wait and see, itu biasa. Tapi ini yang terjadi bukan wait and see, tapi mereka malah agresif untuk bagaimana mereka realisasikan investasi yang mereka komitmenkan," sebut Bahlil.

Harapan cawapres pakar ekonomi

Sementara itu dikutip dari Antara, Bahlil menuturkan, dari dua cawapres yang sudah resmi mendaftar, belum ada yang berlatar belakang pakar ekonomi.

Untuk diketahui, sudah ada dua pasang bakal capres-cawapres yang mendaftar sebagai calon peserta Pilpres 2024 ke Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) yakni Ganjar Pranowo-Mahfud MD dan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar.

“Saya belum mengecek, tapi dari dua cawapres yang ada, belum ada komentar apa-apa. Apalagi kan baru deklarasi kemarin,” kata Bahlil.

Baca juga: Kritik Solo Kebanjiran Proyek APBN di Era Gibran

Bahlil menyoroti baik bakal capres dan bakal cawapres yang telah mendaftar itu bukan dari kalangan ekonomi, sehingga mungkin hal tersebut menjadi perhatian kalangan pengusaha dan investor.

“Dua (bacawapres) ini bukan orang ekonomi ya. Satu orang hukum, Pak Mahfud ini senior saya di KAHMI, ahli hukum mantan Ketua Mahkamah Konstitusi, Menko Polhukam," beber Bahlil.

"Pak Muhaimin juga bukan orang ekonomi. Beliau tokoh hebat, ketua partai, aktivis, pernah jadi menteri, sekarang Wakil Ketua DPR. Jadi belum ada wapres dari (kalangan) ekonomi,” katanya lagi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Whats New
1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

Spend Smart
Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Whats New
Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Whats New
Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Whats New
Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Work Smart
Dukung 'Green Building', Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Dukung "Green Building", Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Whats New
Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com