JAKARTA, KOMPAS.com - Perekonomian Indonesia diproyeksikan masih akan tumbuh positif. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk memproyeksikan ekonomi Indonesia tumbuh 5,04 persen pada 2023 dan 5,06 persen pada 2024.
Chief Economist Bank Mandiri Andry Asmoro mengungkapkan, hal ini sejalan dengan perkiraan Dana Moneter Internasional (IMF) yang menyebut ekonomi Indonesia pada tahun 2023 dan 2024 masih akan tumbuh pada kisaran 5 persen.
"Konsumsi dan aktivitas masyarakat domestik diperkirakan akan tetap solid, sehingga dapat mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia hingga tahun 2024," kata dia dalam Mandiri Economic Outlook 2023, Selasa (19/12/2023).
Baca juga: Ramalan Bank Dunia: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tak Capai 5 Persen pada 2024-2026
Namun demikian, Andry menjelaskan, ekonomi Indonesia masih akan menghadapi risiko dari perlambatan ekonomi global dan masih tingginya ketidakpastian selama periode penyelenggaraan pemilihan umum (pemilu).
Lebih lanjut, ia bilang Indonesia masih akan menghadapi berbagai risiko ekonomi global.
Suku bunga acuan Amerika Serikat (AS) disebut sudah mencapai puncaknya, tetapi waktu untuk penurunan suku bunga masih belum pasti.
Di sisi lain perlambatan ekonomi China masih akan menjadi risiko bagi perekonomian Indonesia.
Baca juga: Menko Airlangga: Pemerintah Telah Siapkan Strategi untuk Jaga Prospek Pertumbuhan Ekonomi
"Mengingat Tiongkok adalah salah satu mitra dagang dan mitra investasi yang utama bagi Indonesia," imbuh dia.
Namun demikian, Andry mengungkapkan, ketika Federal Reserve (The Fed) menurunkan suku bunga AS lebih cepat, sentimen global akan membaik.