Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pupuk Indonesia Buka Peluang Anak Muda Bikin Produk Canggih untuk Ketahanan Pangan

Kompas.com - 19/12/2023, 19:36 WIB
Elsa Catriana,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pupuk Indonesia membuka peluang bagi anak muda menciptakan produk canggih untuk ketahanan pangan lewat gelaran FertInnovation 2023.

Direktur Utama Pupuk Indonesia Rahmad Pribadi mengatakan, ajang tersebut digelar sebagai wadah untuk mencari inovasi produk pupuk, seperti pupuk ramah lingkungan atau pupuk dengan bahan baku lokal.

Dia juga bilang, inovasi produk yang didaftarkan dalam FertInnovation 2023 itu berpotensi menjadi produk yang dikomersialkan Pupuk Indonesia.

“Ini akan kita komersialisasikan, kita coba tingkatkan sampai bisa maju. Ini cukup penting. Misalnya precision farming atau efficient fertilizer itu penting banget. Hari ini ketergantungan kita pada sumber bahan baku pupuk impor itu besar sekali,” ujar Rahmad kepada media usai membuka FertInnovation 2023 di Jakarta, Selasa (19/12/2023).

Baca juga: Jokowi Akan Tambah Subsidi Pupuk, Pupuk Indonesia Siap Genjot Produksi

Rahmad mengatakan, FertInnovation 2023 ini dibuka untuk mahasiswa dan juga masyarakat umum. Sehingga, kalangan anak muda bisa mengirimkan produk inovasinya yang bisa menjadi alat meningkatkan ketahanan pangan nasional dan regional.

“Jadi perusahaan sebesar ini harus berkembang, mencari inovasi-inovasi baru. Di Pupuk Indonesia kita punya Indonesian Fertilizer Research Institute, itu lembaga penelitiannya di Pupuk Indonesia. Tapi kita melihat kalau ini berdiri sendiri kan gak mungkin. Maka kita ajak semuanya dari teman-teman swasta, universitas, termasuk regulator bergabung untuk menumbuhkan inovasi,” jelas Rahmad.

Rahmad mengatakan, saat ini Indonesia masih memiliki ketergantungan terhadap impor bahan baku pupuk. Melalui ajang ini, diharapkan ada produk pupuk yang bisa dibuat dengan bahan baku yang tersedia di Indonesia, ataupun produk pupuk yang bisa dibuat dengan kebutuhan bahan baku impor yang lebih sedikit.

“Maka cari sumber-sumber baru yang ada. Tadi kan ada penemuan-penemuan baru, seperti bio-fertiziler, pupuk hayati, macam-macam, jadi penting banget,” kata Rahmad.

Baca juga: Bos Pupuk Indonesia Pastikan Pupuk Subsidi di Jateng Tidak Langka, Bisa Dibeli Pakai KTP


Lebih lanjut Rahmad mengatakan, ajang FertInnovation 2023 ini terbagi dalam empat kategori lomba. Pertama, enhanced efficiency fertilizer. Kedua, sustainable fertilizer industry.

Lalu yang ketiga adalah precision agriculture technology, dan yang keeempat, agri challenge.

Ada 385 karya yang dikirim ke FertInnovation 2023. Pengiriman karya telah dimulai sejak 10 Oktober sampai 15 November 2023. Proses seleksi pun sudah masuk tahap terakhir, dan akan diumumkan pemenangnya. “Tahun ini ada 385 karya yang masuk, dan hampir 1.000 registrasi dari seluruh wilayah Indonesia yang terdiri dari civitas academica, profesional, maupun start-up,” pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com