Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mandiri Sekuritas: "Market" di Indonesia Kondusif dan Potensial di Tahun Politik

Kompas.com - 20/12/2023, 11:00 WIB
Kiki Safitri,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMAPAS.com - Direktur Utama Mandiri Sekuritas Oki Ramadhana menilai tahun politik yang akan berlangsung akan berjalan secara kondisif. Meski demikian, Oki tidak menampik bahwa periode Pemilu membawa ketidakpastian atau uncertainty yang terjadi sesaat.

“Buat investor, paling enggak suka dengan uncertainty, dan memang pemilu membuat uncertainty,” kata Oki di Jakarta, Selasa (19/12/2023).

Walau ketidakpastian meningkat saat Pemilu, Oki optimis kondisi tersebut akan berlangsung sesaat saja. Karena, yang menjadi penilaian dari pelaku pasar adalah seperti apa kebijakan yang akan diambil oleh pemerintahan baru.

Baca juga: Jelang Debat Cawapres, Pengusaha Berharap Industri Rokok Diperhatikan

“Ke depannya, bagaimana presidennya? Kebijakannya seperti apa? Kalau kita lihat 10 tahun lalu, Pemilu memang ada perubahan policy-nya yang drastis,” kata dia.

“Lalu, apakah dengan perubahan aturan yang signifikan itu lalu membuat negara kita mundur? tidak ada bukan?” lanjut dia.

Oki menilai, Indonesia memiliki pasar yang kondusif dan potensial dibandingkan dengan emerging market lainnya. Dia yakin, pertumbuhan investasi akan terus terjadi di tahun-tahun mendatang.

Baca juga: Tol Japek II Selatan Beroperasi Fungsional, Tarifnya Masih Gratis

“Investor itu mlihat market kita lebih kondusif dan potensial dibandingkan dengan market lain, oleh karena itu mereka selalu masuk dan aktif sekali,” lanjut dia.

Hanya saja, memang saat ini Indonesia harus melalui apa yang disebut dengan tahun pemilu. Dia yakin, siapapun pemimpinnya, pasar akan condong mempertimbangkan aturan - aturan baru yang akan dieksekusi, dan lebih detailnya bagaimana pencapaian pertumbuhan ekonomi di RI.

“Oleh karena itu, sangat disayangkan jika publik memiliki opini yang pesimis. Karena itu akan membuat investor asing enggak mau masuk ke kita,” jelasnya.

Baca juga: Tiga Tantangan Global yang Bayangi Ekonomi Indonesia Tahun Depan

“Kita juga ikut mendorong investasi untuk lebh maju, dan mengajak investro melihat, story-nya Indonesia seperti apa, dibanding negara lain, dan mengapa harus berinvestasi di Indonesia, itu terus kita push,” sambung Oki.

Sebagai informasi, aksi jugal asing tercatat Rp 9,9 triliun secara year to date. Bank Indonesia (BI) mencatat sepanjang 11 sampai 14 Desember 2023 terjadi aliran modal asing yang masuk ke pasar keuangan Indonesia sebesar Rp 6,82 triliun.

Baca juga: Melihat Komposisi Utang Pemerintah yang Tembus Rp 8.000 Triliun

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Whats New
1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

Spend Smart
Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Whats New
Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Whats New
Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Whats New
Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Work Smart
Dukung 'Green Building', Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Dukung "Green Building", Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Whats New
Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com