Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jelang Debat Cawapres, Pengusaha Berharap Industri Rokok Diperhatikan

Kompas.com - 20/12/2023, 08:39 WIB
Haryanti Puspa Sari,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Gabungan Produsen Rokok Putih Indonesia (Gaprindo) menyoroti penurunan produksi rokok dalam negeri seiring dengan naiknya cukai hasil tembakau (CHT) sebesar 10 persen dan maraknya peredaran rokok ilegal.

Hal tersebut disampaikan Ketua Gaprindo Benny Wachyudi dalam menanggapi pertanyaan terkait isu debat Calon Wakil Presiden (Cawapres) yang akan digelar pada Jumat (22/12/2023). Adapun tema debat kedua ini adalah Ekonomi.

"Saat industri rokok semakin terpuruk, saya perkirakan produksi tahun ini mengalami penurunan. Tahun depan juga kondisinya tidak akan lebih bagus dari tahun ini," kata Benny saat dihubungi Kompas.com, Selasa (18/12/2023).

Baca juga: Jelang Debat Cawapres, Asosiasi Pedagang Pasar Minta Kandidat Bahas Infrastruktur Pasar Tradisional

"Masalah lain yang mengancam industri rokok legal adalah maraknya rokok ilegal," sambungnya.

Benny juga mengatakan, kenaikkan cukai rokok sebesar 10 persen pada 2024 terlalu tinggi sehingga akan berakibat terhadap penurunan produksi rokok dalam negeri.

"Tetapi prevalensi perokok tidak berkurang karena terjadi pergeseran ke rokok ilegal. Penurunan diperkirakan akan mencapai 2-5 persen tergantung segmen dan golongannya," ujarnya.

Baca juga: Mengurai Pandangan Capres-Cawapres Soal Ibu Kota Nusantara

Berdasarkan hal tersebut, Benny mendorong agar kebijakan terkait industri rokok baik fiskal atau non fiskal dilakukan secara bertahap dan perlu adanya roadmaps industri selama 20 tahun ke depan.

"Baru kemudian ditetapkan kebijaksanaan termasuk cukai. Jangan seperti sekarang ini ketika Covid-19 sedang memuncak pada tahun 2020, cukai naik 23 persen. Artinya juga perlu ada kepastian berusaha," ucap dia.

Baca juga: Capres-Cawapres Bidik Target Pertumbuhan Ekonomi, Ini Pendapat Ekonom

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com