Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Muhaimin Sebut Diplomasi Ekonomi Normatif, Mahfud MD Janji Ubah Sistem Rekrutmen Diplomat

Kompas.com - 22/12/2023, 22:33 WIB
Isna Rifka Sri Rahayu,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 3 Mahfud MD mengatakan, sistem seleksi diplomat di luar negeri seharusnya diubah sehingga posisi diplomat bisa diisi orang-orang berkompetensi di bidang tersebut.

Sebab, selama ini, para diplomat yang menduduki jabatan itu kebanyakan hasil kepentingan suatu partai politik.

Dengan demikian, ia tidak optimal menjalankan tugasnya sebagai agen yang memasarkan produk-produk dalam negeri di luar negeri untuk mendongkrak ekspor.

Baca juga: Ganjar Ingin Diplomat Indonesia Lebih Banyak Berbicara

"Saya kira sistem rekrutmen diplomat sekarang ini harus ditinjau ulang. Dulu-dulu diplomat kita itu bagus. Sekarang ini kadang kala ada titipan dari partai. Sesudah bertugas enggak jelas, dia enggak ngerti, enggak punya pengertian dasar-dasar diplomasi," ujar Mahfud dalam debat cawapres di Jakarta Convention Center (JCC), Jumat (22/12/2023).

Oleh karenanya, jika terpilih menjadi wakil presiden berikutnya, ia janji akan mengatur kembali sistem seleksi para diplomat.

"Kalau saya diberikan kewenangan nanti, diplomasi ini diatur kembali lah rekrutmennya itu betul-betul orang yang memenuhi syarat," kata Mahhfud.

Hal ini diungkapkan Mahfud MD ketika menjawab bantahan cawapres nomor urut 1 Muhaimin Iskandar, yang menyebut strategi tersebut merupakan hal yang normatif dan sudah menjadi pengetahuan umum.

Menurut Muhaimin, seharusnya para diplomat ini bisa diubah menjadi pemasar-pemasar yang tangguh sehingga bisa memasarkan produk dalam negeri ke negara lain secara ekspansif.

Baca juga: Mahfud MD dan Cak Imin Sepakat Soal Pemerataan Kepemilikan Lahan

"Diplomasi sebagai pemasaran itu normatif ya. Ini sudah jadi pengetahuan umum. Yang penting adalah bagaimana nyelepet para diplomat berubah menjadi pemasar-pemasar yang tangguh. Diplomasi pemasaran yang ekspansif itu tidak kita miliki karena memang seluruh cara kerja diplomasi kita masih politik dan sangat normatif," ucapnya.

Sebelumnya, Mahfud MD menyebut akan mengoptimalkan diplomasi ekonomi dengan negara-negara lain sebagai salah satu strategi untuk mengoptimalkan perjanjian perdagangan bebas untuk mendongkrak ekspor.

"Pertama, mengutamakan diplomasi ekonomi sehingga para duta besar yang ada di luar negeri itu, menurut Pak Jokowi pada saat awal-awal kami dilantik, duta besar itu adalah duta ekonomi," tutur dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

The Fed Tahan Suku Bunga, Mayoritas Saham-saham di Wall Street Melemah

The Fed Tahan Suku Bunga, Mayoritas Saham-saham di Wall Street Melemah

Whats New
IHSG Diperkirakan Melemah Hari Ini, Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Diperkirakan Melemah Hari Ini, Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
5 Cara Tarik Tunai DANA di Alfamart, IndoMaret, dan ATM

5 Cara Tarik Tunai DANA di Alfamart, IndoMaret, dan ATM

Spend Smart
Hari Buruh dan Refleksi Ketimpangan Gender

Hari Buruh dan Refleksi Ketimpangan Gender

Whats New
Punya Aset Rp 224,66 Triliun, LPS Siap Jamin Klaim Simpanan Bank Tutup

Punya Aset Rp 224,66 Triliun, LPS Siap Jamin Klaim Simpanan Bank Tutup

Whats New
Tak Lagi Khawatir Lupa Bawa Uang Tunai Berbelanja di Kawasan Wisata Samosir

Tak Lagi Khawatir Lupa Bawa Uang Tunai Berbelanja di Kawasan Wisata Samosir

Whats New
Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Spend Smart
3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

Earn Smart
[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

Whats New
Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com