Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dexa Group Bangun Fasilitas Produksi Alat Kesehatan di Cikarang, Pemerintah Dorong untuk Ekspor

Kompas.com - 25/12/2023, 13:39 WIB
Aprillia Ika

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Dexa Group membangun fasilitas industri alat kesehatan pertamanya
melalui PT Deca Metric Medica di Kawasan Industri Jababeka, Cikarang, Jawa Barat. Pabrik ini akan memproduksi alat kesehatan pembalut luka atau wound dressing.

PT Deca Metric Medica yang berdiri di atas lahan 6.000 meter persegi dan bangunan seluas 4.800 meter persegi ini, diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam menurunkan produk impor. Serta, diharapkan bisa ekspor ke mancaegara.

Saat ini, menurut data Kementerian Kesehatan (Kemenkes) alat kesehatan pembalut luka berada di urutan ke-5 alat kesehatan paling banyak ditransaksikan dalam e-katalog Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/jasa Pemerintah (LKPP).

Baca juga: Kadin Soroti Minimnya Alat Kesehatan di Dalam Negeri

Menteri Kesehatan Republik Indonesia Budi Gunadi Sadikin yang ikut meresmikan fasilitas baru Dexa ini berharap, dengan dibangunnya fasilitas industri ini, Indonesia mampu menyediakan produk alat kesehatan pembalut luka atau wound dressing yang kebutuhannya sangat besar.

Menurut Menkes, ada 10 alat kesehatan yang paling banyak digunakan di Indonesia berdasarkan data e-Katalog di 900 rumah sakit pemerintah. Lima terbanyak di antaranya yaitu alat suntik, infus set, sarung tangan, Iv Chateter, dan kasa atau pembalut luka.

Menkes menyebut volume penjualan "wound dressing" di Indonesia bisa mencapai Rp 300 miliar per tahun.

Baca juga: Kemenperin: Alat Kesehatan Buatan Indonesia Tidak Kalah dengan Produk Global

Selain itu alat kesehatan ini juga merupakan barang habis pakai yang terus digunakan di fasilitas kesehatan.

"Saya yakin yang namanya wound dressing (pembalut luka) itu dipakai di seluruh dunia, kita bukakan ke UNICEF," ungkap Menkes melalui keterangan pers perusahaan, Senin (25/12/2023).

Dengan demikian, Menkes berharap berdirinya PT Deca Metric Medica akan dapat mendukung kemandirian dan ketahanan kesehatan Nasional.

Baca juga: Produk Alat Kesehatan hingga Pertanian Bahannya Masih Impor, Menteri Teten: Ganti dengan Produk UMKM

Dorong ekspor

Menkes mendukung alat kesehatan dalam negeri selain untuk memenuhi kebutuhan nasional, tetapi juga bisa diekspor ke mancanegara.

Menurut dia, pemerintah akan memfasilitasi produksi dalam negeri untuk terserap di pasar global.

"Agar lebih banyak produksi dalam negeri berkualitas yang operasionalnya bagus, sehingga
kalau ada pandemi lagi kita siap," kata Menkes.

"Kita bantu supaya masuk ke level internasional supaya mereka bisa punya selling power, economic scale yang lengkap."

Sebagai informasi, peresmian fasilitas produksi alat kesehatan Dexa ini berlangsung pada Kamis, 21 Desember 2023 di Kawasan Industri Jababeka, Cikarang, Jawa Barat.

Selain dihadiri Menkes, juga dihadiri Pimpinan Dexa Group Ferry A.
Soetikno, dan Direktur Utama PT Medela Potentia Krestijanto Pandji.

Serta, hadir pula Direktur Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kementerian Kesehatan RI Rizka Andalucia. Kemudian, jajaran direksi dan komisaris Dexa Group dan Medela Potentia Group.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Whats New
Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Spend Smart
PMI Manufaktur April 2024 Turun Jadi 52,9 Poin, Menperin: Ada Libur 10 Hari...

PMI Manufaktur April 2024 Turun Jadi 52,9 Poin, Menperin: Ada Libur 10 Hari...

Whats New
Siapa Hendry Lie, Pendiri Sriwijaya Air yang Jadi Tersangka Korupsi Timah Rp 271 Triliun?

Siapa Hendry Lie, Pendiri Sriwijaya Air yang Jadi Tersangka Korupsi Timah Rp 271 Triliun?

Whats New
Inflasi Lebaran 2024 Terendah dalam 3 Tahun, Ini Penyebabnya

Inflasi Lebaran 2024 Terendah dalam 3 Tahun, Ini Penyebabnya

Whats New
Transformasi Digital, BRI Raih Dua 'Award' dalam BSEM MRI 2024

Transformasi Digital, BRI Raih Dua "Award" dalam BSEM MRI 2024

Whats New
Emiten Buah Segar BUAH Targetkan Pendapatan Rp 2 Triliun Tahun Ini

Emiten Buah Segar BUAH Targetkan Pendapatan Rp 2 Triliun Tahun Ini

Whats New
SYL Gunakan Anggaran Kementan untuk Pribadi, Stafsus Sri Mulyani: Tanggung Jawab Masing-masing Kementerian

SYL Gunakan Anggaran Kementan untuk Pribadi, Stafsus Sri Mulyani: Tanggung Jawab Masing-masing Kementerian

Whats New
Saat Sri Mulyani Sampai Turun Tangan Urusi Kasus Alat Tunanetra SLB yang Tertahan Bea Cukai

Saat Sri Mulyani Sampai Turun Tangan Urusi Kasus Alat Tunanetra SLB yang Tertahan Bea Cukai

Whats New
Emiten Manufaktur Kosmetik VICI Catat Pertumbuhan Laba Bersih 20 Persen Menjadi Rp 47,1 Miliar pada Kuartal I-2024

Emiten Manufaktur Kosmetik VICI Catat Pertumbuhan Laba Bersih 20 Persen Menjadi Rp 47,1 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Jalankan Fungsi Perlindungan Masyarakat, Bea Cukai Banten Berantas Peredaran Barang Ilegal

Jalankan Fungsi Perlindungan Masyarakat, Bea Cukai Banten Berantas Peredaran Barang Ilegal

Whats New
Impor Bahan Baku Tepung Kini Cukup dengan Dokumen Laporan Surveyor

Impor Bahan Baku Tepung Kini Cukup dengan Dokumen Laporan Surveyor

Whats New
BUAH Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

BUAH Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

Whats New
Kementerian ESDM Tetapkan Harga Biodiesel Naik Jadi Rp 12.453 Per Liter

Kementerian ESDM Tetapkan Harga Biodiesel Naik Jadi Rp 12.453 Per Liter

Whats New
Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup Sampai Hari Ini

Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup Sampai Hari Ini

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com