Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ambisi Gibran, RI Jadi Raja Energi Hijau Dunia, Ekonom: Bisa Tercapai, asal Bauran EBT 44 Persen pada 2030

Kompas.com - 26/12/2023, 11:30 WIB
Kiki Safitri,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Calon Wakil Presiden (Cawapres) nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka berambisi untuk menjadikan Indonesia sebagai raja energi hijau dunia.

Dia menilai hal tersebut dapat dicapai melalui inovasi-inovasi Energi Baru Terbarukan (EBT) sebagai bahan alternatif pengganti bahan bakar fosil.

“Indonesia akan menjadi raja energi hijau di dunia, dengan mengembangkan biodiesel, bioavtur yang berasal dari sawit, bioetanol dari tebu, sekaligus kemandirian gula,” ungkap Gibran, dalam Debat Kedua Calon Wakil Presiden 2024 di JCC Senayan Jakarta pada 22 Desember 2023 lalu. 

Di sisi lain, Gibran juga menyakini Indonesia bisa menciptakan kemandirian gula dan mewujudkan Indonesia Emas 2045.

Untuk itu, Indonesia membutuhkan generasi emas untuk mewujudkan cita-cita tersebut.Untuk diketahui Indonesia menjadi salah satu negara yang doyan impor gula. Tercatat Indonesia berencana akan mengimpor 500.00 ton gula hingga tahun depan.

Baca juga: Gibran: Suatu Saat Nanti Indonesia Bisa Jadi Raja Energi Hijau Dunia

Direktur Center of Economics and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira mengatakan, Indonesia punya peluang menjadi raja energi bersih dunia dengan catatan target bauran energi terbarukan 44 persen pada 2030 seperti tercantum dalam JETP harus tercapai.

“Indonesia bisa menjadi raja energi bersih dunia asal target bauran energi terbarukan 44 persen pada 2030,” kata Bhima kepada Kompas.com, Minggu (24/12/2023).

Bhima juga menekankan, jika ingin menjadi raja energi bersih dunia, penting agar memiliki regulasi yang mendukung arah transisi energi seperti kemudahan instalasi energi terbarukan.

“Selain itu juga, perlu mempercepat penutupan PLTU batu bara, stop pembangunan PLTU batu bara baru di kawasan industri dan memberikan pembiayaan energi terbarukan berbasis komunitas,” tegasnya.

Baca juga: Indonesia Targetkan Bauran Energi Baru Terbarukan Capai 23 Persen di 2025

Target bauran energi 23 persen pada 2025 meleset

Sebelumnya, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memastikan target bauran energi baru terbarukan (EBT) 23 persen pada 2025 meleset.

Laporan ini disampaikan Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (Dirjen EBTKE) Kementerian ESDM Yudo Dwinanda Priaadi saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VII, pada Kamis (16/11/2023) lalu.

Menurut Yudo, melesetnya target bauran EBT 23 persen ini lantaran sebagian besar commercial operation date (COD) pembangkit EBT diperkirakan baru bisa diesekusi 1 tahun setelahnya, selepas 2026 secara bertahap.

Data Kementerian ESDM, realisasi bauran EBT sepanjang paruh pertama 2023 baru mencapai 12,5 persen atau jauh dari target yang ditetapkan tahun ini di level 17,9 persen.

Padahal, pada sepanjang 2022 dan 2021 bauran EBT hanya sebesar masing-masing di level 12,3 persen dan 12,2 persen.

Yudo menjelaskan ke DPR, bahwa tahun 2025 target penambahan EBT sebesar 5.544 megawatt [MW], proyeksinya hanya 1.524 MW.

Kemudian, proyeksi penambahan bauran EBT hingga akhir 2023 hanya mencapai 115 MW, dari target yang ditetapkan 2.029 MW. Adapun, realisasi bauran EBT per April 2023 baru mencapai 28,21 MW.

"Sehingga secara proyeksi dan realisasi sampai 2025 belum mencapai target," kata Yudo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com