Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Daftar Emiten Bank dengan "Return" Saham Tertinggi dan Paling Cuan pada 2023

Kompas.com - 02/01/2024, 06:39 WIB
Erlangga Djumena

Editor

Sumber

JAKARTA, KOMPAS.com - Saham perbankan menjadi saham yang memberi cuan bagi investor di sepanjang tahun 2023. Hal ini dapat dilihat dari saham emiten bank yang mencatatkan return yang positif dengan total return yang tinggi secara year to date (Ytd).

Semakin tinggi return saham bank tersebut, maka investor akan semakin cuan.

PT Bank OCBC NISP Tbk (NISP) menjadi emiten bank dengan return saham paling tinggi sepanjang periode tahun 2023, yakni mencapai 69,94 persen. Selama tahun berjalan, NISP telah mencatatkan kenaikan harga saham hingga 58,39 persen ytd dengan harga saat ini di posisi Rp 1.180

Selanjutnya ada PT CIMB Niaga Tbk (BNGA) yang berada di posisi kedua dengan return saham tertinggi, yakni mencapai 56,32 persen sepanjang tahun 2023. Adapun harga saham BNGA mencatat kenaikan hingga 43,4 persen Ytd dengan harga saat ini di posisi Rp 1.695.

Baca juga: Daftar 38 Saham yang Terancam Delisting dari BEI Sepanjang 2023

PT bank Nationalnobu Tbk (NOBU) berada di tiga besar emiten bank dengan return saham tertinggi sepanjang 2023, yakni mencapai 44,78 persen. NOBU mencatat kenaikan harga saham sebesar 45,41 persen ytd dengan harga saham saat ini Rp 740.

Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus mengatakan aksi korporasi yang dilakukan emiten perbankan dapat mengundang investor secara sentimen dan melihat hal tersebut sebagai upaya bank dalam ekspansi bisnisnya.

"Mengukur PBV adalah rasio harga saham terhadap nilai buku perusahaan, dan biasanya perbankan selalu menggunakan PBV sebagai tolok ukur, dan aksi korporasi salah satu langkah untuk meningkatkan nilai bukunya," kata dia kepada Kontan belum lama ini.

Jika dilihat dari ketiga emiten bank dengan return saham tertinggi tersebut, dapat dicermati ketiganya mencatatkan kinerja keuangan yang positif dan juga aktif melakukan aksi korporasi di sepanjang tahun 2023, seperti Bank OCBC NISP misalnya yang telah menyatakan komitmennya mengakuisisi 99 persen saham dari unit usaha Commonwealth Bank of Australia (CBA) di Indonesia yakni PT Bank Commonwealth dengan nilai mencapai Rp 2,2 triliun. Aksi akuisisi itu ditujukan untuk pengembangan bisnis OCBC.

Perusahaan induk dari CIMB Niaga di Malaysia yakni CIMB Group juga dikabarkan akan mengakusisi PT Bank Commonwealth, dengan perkiraan transakasi akusisi mencapai 400-500 juta dollar AS.

Selanjutnya ada Bank NOBU yang sepanjang tahun 2023 telah ramai diperbincangkan terkait dengan aksi merger atau akusisi dengan PT Bank MNC Internasional Tbk (BABP).OJK bilang aksi merger tersebut akan rampung pada kuartal I 2024.

Baca juga: Bos BEI Beberkan Dampak Pemilu ke Pasar Saham Indonesia

Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas Indonesia M. Nafan Aji Gusta membenarkan, emiten bank non KBMI 4 memang menunjukkan pergerakan saham yang fluktuatif sepanjang tahun 2023.

Pergerakan fluktuatif tersebut biasanya disebabkan oleh faktor sentimen pasar, seperti tingkat inflasi, naik turunnya suku bunga acuan Bank Indonesia, konsidi ekonomi makro, hingga kinerja perusahaan tersebut.

"Kinerja saham yang masif fluktuatif secara fundamental dan teknikal sebagian besar dialami oleh bank Non KBMI 4, kalau Bank KBMI 4 kinerja fundamental dan teknikalnya terus bertumbuh, seperti BCA BNI BRI dan Mandiri," kata dia kepada Kontan, Senin (1/1/2024).

Nafan merekomendasikan untuk berinvestasi di saham bank KBMI 4 karena hal ini melihat kinerja bank tersebut yang dapat dilihat dari pendapatan bunga bersihnya (NIM) yang tinggi dan kinerja yang solid.

"NIM dipengaruhi konsistensi bank KBMI 4 dalam rangka menaikkan kinerja kreditnya, syukur bahwasanya dari sisi mitigasi bank KBMI 4 masih sangat baik dalam mitigasi, stabil di 3% dan masih cukup rendah, kemudian dari sisi pertumbuhan deposito masih memadai," kata dia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pasca Halving Bitcoin, Apa yang Harus Dicermati Investor?

Pasca Halving Bitcoin, Apa yang Harus Dicermati Investor?

Earn Smart
KJRI Cape Town Gelar 'Business Matching' Pengusaha RI dan Afrika Selatan

KJRI Cape Town Gelar "Business Matching" Pengusaha RI dan Afrika Selatan

Whats New
Baru 4 Bulan, Sudah 11 Bank Perekonomian Rakyat yang Tumbang

Baru 4 Bulan, Sudah 11 Bank Perekonomian Rakyat yang Tumbang

Whats New
Maskapai Akui Tak Terdampak Pengurangan Bandara Internasional

Maskapai Akui Tak Terdampak Pengurangan Bandara Internasional

Whats New
Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Whats New
Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Whats New
Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Whats New
Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Whats New
Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

Whats New
Punya Manfaat Ganda, Ini Cara Unit Link Menunjang Masa Depan Gen Z

Punya Manfaat Ganda, Ini Cara Unit Link Menunjang Masa Depan Gen Z

BrandzView
Asosiasi Dukung Pemerintah Cegah Penyalahgunaan Narkoba pada Rokok Elektrik

Asosiasi Dukung Pemerintah Cegah Penyalahgunaan Narkoba pada Rokok Elektrik

Whats New
Impor Bahan Baku Pelumas Tak Lagi Butuh Pertek dari Kemenperin

Impor Bahan Baku Pelumas Tak Lagi Butuh Pertek dari Kemenperin

Whats New
Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Work Smart
Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Whats New
Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com