Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bidik Pasar Internasional, Semen Padang Ekspor Produk ke 4 Negara

Kompas.com - 11/01/2024, 19:05 WIB
Perdana Putra,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

PADANG, KOMPAS.com - Persaingan industri semen nasional semakin ketat dengan bermunculan pemain semen baru di tanah air. PT Semen Padang sebagai salah satu produsen semen tertua di Indonesia membidik pasar internasional.

Tahun 2023 lalu, Semen Padang telah mengekspor semen dan klinker (bahan baku semen) ke empat negara yaitu Australia, Sri Lanka, Maldives dan Bangladesh.

"Pasar domestik semakin ketat dengan maraknya pemain baru semen. Kita bidik pasar luar negeri. Kita telah ekspor ke empat negara," kata Direktur Utama PT Semen Padang Indrieffouny Indra kepada wartawan, Kamis (11/1/2024) di Padang.

Baca juga: Sucofindo Serahkan Sertifikat SNI Sistem Manajemen Energi ke PT Semen Padang

Ilustrasi semen.SHUTTERSTOCK/MK PHOTOGRAP55 Ilustrasi semen.

Indrieffouny, yang biasa disapa Arief ini mengatakan produksi klinker tercapai 110 persen secara tahunan (year on year/YoY), produksi semen tercapai 95 persen (YoY) dan ekspor klinker tercapai 270 persen (YoY).

"Kita berharap di tahun 2024, ini terjadi pertumbuhan terutama di sektor ekspor," jelas Arief.

Arief menyebutkan pihaknya saat ini sedang menjajaki kerja sama dengan Singapura untuk ekspor.

"Kita sedang jajaki kerja sama dengan Singapura saat ini. Mudah-mudahan bisa tembus tahun ini sehingga negara tujuan ekspor kita bisa menjadi lima," kata Arief.

Baca juga: KKP Gandeng PT Semen Padang untuk Atasi Permasalahan Sampah di Laut

Pada kesempatan itu, Arief menyebutkan selama tahun 2023, PT Semen Padang banyak meraih prestasi di pelbagai bidang seperti lingkungan, CSR, kesehatan, inovasi, sistem manajemen energi, arsip, tenaga kerja, komunikasi, dan pajak.

Di bidang lingkungan, pada 20 Desember 2023 PT Semen Padang mendapatkan PROPER Emas 2023 dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Whats New
Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Whats New
[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Perlunya Mitigasi Saat Rupiah 'Undervalued'

Perlunya Mitigasi Saat Rupiah "Undervalued"

Whats New
Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Whats New
Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Whats New
Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Whats New
Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com