KOMPAS.com - Pertumbuhan ekonomi berkaitan erat dengan inflasi. Inflasi yang tinggi dan tidak stabil akan memberikan dampak negatif terhadap kondisi sosial ekonomi masyarakat.
Ketidakstabilan inflasi membuat masyarakat sulit untuk mengambil keputusan dalam melakukan konsumsi, investasi, dan produksi, yang pada akhirnya akan menurunkan pertumbuhan ekonomi.
Inflasi tinggi membuat pendapatan riil masyarakat terus turun, termasuk standar hidup. Pada akhirya, inflasi tinggi membuat semua orang, terutama orang miskin, bertambah miskin.
Baca juga: Mengenal Apa Itu Pasar Modal, Fungsi, dan Jenis-jenisnya
Dilansir dari laman resmi Bank Indonesia (BI), perhitungan inflasi akan dilakukan oleh Badan Pusat Statistik (BPS). BPS melakukan survei untuk mengumpulkan data harga dari bermacam-macam barang dan jasa, yang dianggap mewakili belanja konsumsi masyarakat.
Data tersebut dipakai untuk menghitung tingkat inflasi dengan membandingkan harga-harga saat ini dengan periode sebelumnya.
Lantas, apa itu pengertian inflasi dan penyebanya?
Baca juga: Mengenal Apa Itu Inflasi, Perhitungan, dan Pengendaliannya
Inflasi adalah kenaikan harga barang dan jasa secara umum dan terus menerus dalam jangka waktu tertentu. Inflasi terjadi ketika harga yang naik tidak hanya dari satu atau dua barang saja.
Kenaikan harga dari satu atau dua barang saja tidak bisa disebut sebagi inflasi. Inflasi terjadi saat kenaikan harga meluas atau mengakibatkan kenaikan harga pada barang lainnya.
Salah satu indikator yang dipakai untuk mengukur tingkat inflasi adalah Indeks Harga Konsumen (IHK).
Baca juga: Mengenal Apa Itu Reksadana Indeks, Keuntungan, dan Risikonya
Berdasarkan the Classification of Individual Consumption by Purpose (COICOP) 2018, IHK dibagi menjadi 11 kelompok pengeluaran sebagai berikut:
Lebih lanjut, data pengelompokan indeks harga konsumen diperoleh melalui Survei Biaya Hidup (SBH) meliputi bahan makanan, makanan jadi, minuman, tembakau, perumahan, sandang, kesehatan, pendidikan dan olahraga, serta transportasi dan komunikasi.
Baca juga: Apa Itu Reksadana Pasar Uang? Ini Pengertian, Risiko, dan Keuntungannya
Inflasi atau kenaikan harga secara meluas disebabkan oleh sejumlah hal sebagai berikut:
1. Tekanan dari sisi penawaran (Cost Push Inflation)
Hal ini terjadi saat inflasi dikarenakan tekanan dari sisi penawaran atau peningkatan biaya produksi. Beberapa faktor penyebabnya meliputi:
Baca juga: Ekonomi Makro adalah Apa? Ini Pengertiannya
2. Tekanan dari sisi permintaan (Demand Pull Inflation)