Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Inflasi adalah Apa? Ini Pengertian dan Penyebabnya

Kompas.com - 06/02/2024, 15:01 WIB
Mela Arnani

Penulis

KOMPAS.com - Pertumbuhan ekonomi berkaitan erat dengan inflasi. Inflasi yang tinggi dan tidak stabil akan memberikan dampak negatif terhadap kondisi sosial ekonomi masyarakat.

Ketidakstabilan inflasi membuat masyarakat sulit untuk mengambil keputusan dalam melakukan konsumsi, investasi, dan produksi, yang pada akhirnya akan menurunkan pertumbuhan ekonomi.

Inflasi tinggi membuat pendapatan riil masyarakat terus turun, termasuk standar hidup. Pada akhirya, inflasi tinggi membuat semua orang, terutama orang miskin, bertambah miskin.

Baca juga: Mengenal Apa Itu Pasar Modal, Fungsi, dan Jenis-jenisnya

Dilansir dari laman resmi Bank Indonesia (BI), perhitungan inflasi akan dilakukan oleh Badan Pusat Statistik (BPS). BPS melakukan survei untuk mengumpulkan data harga dari bermacam-macam barang dan jasa, yang dianggap mewakili belanja konsumsi masyarakat.

Data tersebut dipakai untuk menghitung tingkat inflasi dengan membandingkan harga-harga saat ini dengan periode sebelumnya.

Lantas, apa itu pengertian inflasi dan penyebanya?

Baca juga: Mengenal Apa Itu Inflasi, Perhitungan, dan Pengendaliannya

Apa itu inflasi

Inflasi adalah kenaikan harga barang dan jasa secara umum dan terus menerus dalam jangka waktu tertentu. Inflasi terjadi ketika harga yang naik tidak hanya dari satu atau dua barang saja.

Kenaikan harga dari satu atau dua barang saja tidak bisa disebut sebagi inflasi. Inflasi terjadi saat kenaikan harga meluas atau mengakibatkan kenaikan harga pada barang lainnya.

Salah satu indikator yang dipakai untuk mengukur tingkat inflasi adalah Indeks Harga Konsumen (IHK).

Baca juga: Mengenal Apa Itu Reksadana Indeks, Keuntungan, dan Risikonya

 

Berdasarkan the Classification of Individual Consumption by Purpose (COICOP) 2018, IHK dibagi menjadi 11 kelompok pengeluaran sebagai berikut:

  • Kelompok makanan, minuman, dan tembakau
  • Kelompok pakaian dan alas kaki
  • Kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga
  • Kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga
  • Kelompok kesehatan
  • Kelompok transportasi
  • Kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan
  • Kelompok rekreasi, olahraga dan budaya
  • Kelompok pendidikan
  • Kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran
  • Kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya.

Lebih lanjut, data pengelompokan indeks harga konsumen diperoleh melalui Survei Biaya Hidup (SBH) meliputi bahan makanan, makanan jadi, minuman, tembakau, perumahan, sandang, kesehatan, pendidikan dan olahraga, serta transportasi dan komunikasi.

Baca juga: Apa Itu Reksadana Pasar Uang? Ini Pengertian, Risiko, dan Keuntungannya

Penyebab inflasi

Inflasi atau kenaikan harga secara meluas disebabkan oleh sejumlah hal sebagai berikut:

1. Tekanan dari sisi penawaran (Cost Push Inflation)

Hal ini terjadi saat inflasi dikarenakan tekanan dari sisi penawaran atau peningkatan biaya produksi. Beberapa faktor penyebabnya meliputi:

  • Depresiasi nilai tukar: Apabila mata uang suatu negara mengalami depresiasi terhadap mata uang asing, harga impor akan naik, sehingga meningkatkan biaya produksi dan akhirnya mendorong inflasi
  • Dampak inflasi luar negeri: Inflasi di negara mitra dagang atau di pasar global dapat berdampak pada harga-harga impor, yang dapat meningkatkan biaya produksi di dalam negeri
  • Peningkatan harga komoditas yang diatur pemerintah: Bila pemerintah mengatur harga komoditas yang penting, kenaikan harga tersebut dapat menyebabkan peningkatan biaya produksi secara umum
  • Negative supply shocks: Bencana alam atau gangguan dalam distribusi barang dan jasa dapat mengurangi penawaran, yang berpotensi menyebabkan kenaikan harga.

Baca juga: Ekonomi Makro adalah Apa? Ini Pengertiannya

 

2. Tekanan dari sisi permintaan (Demand Pull Inflation)

Halaman:


Terkini Lainnya

Ombudsman Minta Seleksi CASN Diundur Setelah Pilkada, MenPAN-RB: Tidak Mungkin Ditunda

Ombudsman Minta Seleksi CASN Diundur Setelah Pilkada, MenPAN-RB: Tidak Mungkin Ditunda

Whats New
IHSG Ditutup Naik 0,24 Persen, Rupiah Lanjutkan Penguatan

IHSG Ditutup Naik 0,24 Persen, Rupiah Lanjutkan Penguatan

Whats New
Temui Pemda Klungkung, Kemenkop UKM Pastikan Tak Ada Pembatasan Jam Operasional Warung Kelontong

Temui Pemda Klungkung, Kemenkop UKM Pastikan Tak Ada Pembatasan Jam Operasional Warung Kelontong

Whats New
Dongkrak Transaksi Nontunai, Bank DKI Gandeng Komunitas Mini 4WD

Dongkrak Transaksi Nontunai, Bank DKI Gandeng Komunitas Mini 4WD

Whats New
Apakah Gopay Bisa Tarik Tunai?

Apakah Gopay Bisa Tarik Tunai?

Earn Smart
Limit Tarik Tunai BRI Simpedes dan BritAma di ATM

Limit Tarik Tunai BRI Simpedes dan BritAma di ATM

Earn Smart
Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BNI via HP Antiribet

Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BNI via HP Antiribet

Earn Smart
Apakah DANA Bisa Tarik Tunai? Bisa Pakai 5 Cara Ini

Apakah DANA Bisa Tarik Tunai? Bisa Pakai 5 Cara Ini

Whats New
OJK Terbitkan Aturan 'Short Selling', Simak 8 Pokok Pengaturannya

OJK Terbitkan Aturan "Short Selling", Simak 8 Pokok Pengaturannya

Whats New
2 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu Mandiri di ATM Pakai HP

2 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu Mandiri di ATM Pakai HP

Earn Smart
3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BCA Modal HP

3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BCA Modal HP

Spend Smart
Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tetap di Atas 5 Persen

Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tetap di Atas 5 Persen

Whats New
Pada Pertemuan Bilateral di Kementan, Indonesia dan Ukraina Sepakati Kerja Sama Bidang Pertanian

Pada Pertemuan Bilateral di Kementan, Indonesia dan Ukraina Sepakati Kerja Sama Bidang Pertanian

Whats New
Semakin Mudah dan Praktis, Bayar PKB dan Iuran Wajib Kini Bisa lewat Bank Mandiri

Semakin Mudah dan Praktis, Bayar PKB dan Iuran Wajib Kini Bisa lewat Bank Mandiri

Whats New
Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Sistem Keuangan RI Masih dalam Kondisi Terjaga

Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Sistem Keuangan RI Masih dalam Kondisi Terjaga

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com