Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Kelangkaan Minyak Goreng Bakal Terjadi pada Beras? Ini Kata Bapanas

Kompas.com - 11/02/2024, 11:14 WIB
Elsa Catriana,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Pangan Nasional (Bapanas) optimistis kasus kelangkaan dan mahalnya minyak goreng yang terjadi di tahun-tahun sebelumnya tidak akan terjadi pada beras.

Hal ini dia ungkapkan untuk merespons pernyataan dari Asosiasi Peritel Indonesia (APRINDO) yang menilai kasus kelangkaan dan mahalnya minyak goreng berpeluang terjadi pada beras.

Kepala Bapanas Arief Prasetyo menjelaskan, keyakinannya tersebut didorong lantaran pihaknya sudah mengisi beras ke Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC) dengan sisa stok yang mencapai 34.590 ton.

Baca juga: Peritel Ingatkan Pemerintah, Harga Beras Tinggi Bisa Picu Kelangkaan

Kemudian hingga akhir tahun lalu juga sudah disalurkan beras ke penggilingan padi sebanyak 200.000 ton dan dari angka itu Food Station mendapatkan jatah sebanyak 50.000 ton. Artinya dengan demikian stok beras masih ada .

“Penyaluran beras kita lakukan terus atau nyambung terus dari tahun lalu arena kita tahu ada keterbatasan tanam akibat kurang air atau El Nino. Penggilingan padi juga saat ini sampai Maret nanti juga sudah dialokasikan 200.000 ton beras yang akan mau disalurkan, jadi Insha Allah beras ini tidak akan terjadi seperti kasus minyak goreng,” ujar Arief saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (10/2/2024).

Sementara itu di sisi lain pemerintah juga akan mempercepat masuknya beras impor 600.000 ton hingga akhir Maret 2024.

Dari total itu, ada 100.000 ton beras impor yang merupakan sisa penugasan dari izin impor di 2023 dan 500.000 ton lainnya merupakan beras impor dari penugasan 2024 yang baru dikontrak.

Baca juga: Stok Beras Premium Mulai Kosong di Toko Ritel Modern

Menurut Arief, kebijakan itu merupakan pilihan yang terakhir yang harus diambil agar ketesediaan beras tetap terjaga.

“Walaupun sangat pahit, importasi ini harus dijalankan. Mungkin kebijakan ini tidak populer saya sampaikan, tetapi harus dikerjakan untuk pemenuhan kebutuhan saat ini,” kata dia.

Namun Arief memastikan importasi yang dilakukan sangat terukur sesuai dengan kebutuhan sehingga tidak mengganggu harga di tingkat petani.

“Salah satu indikasinya bisa dilihat dari nilai tukar petani (NTP) saat ini adalah yang tertinggi senilai 116,16. Ini yan membuat petani kita semangat untuk menanam,” jelas Arief.

Baca juga: Kenaikan Harga Beras: Akibat Bansos?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kebijakan Makroprudensial Pasca-Kenaikan BI Rate

Kebijakan Makroprudensial Pasca-Kenaikan BI Rate

Whats New
Peringati May Day 2024, Forum SP Forum BUMN Sepakat Tolak Privatisasi

Peringati May Day 2024, Forum SP Forum BUMN Sepakat Tolak Privatisasi

Whats New
MJEE Pasok Lift dan Eskalator untuk Istana Negara, Kantor Kementerian hingga Rusun ASN di IKN

MJEE Pasok Lift dan Eskalator untuk Istana Negara, Kantor Kementerian hingga Rusun ASN di IKN

Whats New
Great Eastern Life Indonesia Tunjuk Nina Ong Sebagai Presdir Baru

Great Eastern Life Indonesia Tunjuk Nina Ong Sebagai Presdir Baru

Whats New
Dukung Kemajuan Faskes, Hutama Karya Percepat Pembangunan RSUP Dr Sardjito dan RSUP Prof Ngoerah

Dukung Kemajuan Faskes, Hutama Karya Percepat Pembangunan RSUP Dr Sardjito dan RSUP Prof Ngoerah

Whats New
Bantuan Pangan Tahap 2, Bulog Mulai Salurkan Beras 10 Kg ke 269.000 KPM

Bantuan Pangan Tahap 2, Bulog Mulai Salurkan Beras 10 Kg ke 269.000 KPM

Whats New
Menperin: PMI Manufaktur Indonesia Tetap Ekspansif Selama 32 Bulan Berturut-turut

Menperin: PMI Manufaktur Indonesia Tetap Ekspansif Selama 32 Bulan Berturut-turut

Whats New
Imbas Erupsi Gunung Ruang: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup, 6 Bandara Sudah Beroperasi Normal

Imbas Erupsi Gunung Ruang: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup, 6 Bandara Sudah Beroperasi Normal

Whats New
Jumlah Penumpang LRT Jabodebek Terus Meningkat Sepanjang 2024

Jumlah Penumpang LRT Jabodebek Terus Meningkat Sepanjang 2024

Whats New
Hingga Maret 2024, BCA Syariah Salurkan Pembiayaan ke UMKM Sebesar Rp 1,9 Triliun

Hingga Maret 2024, BCA Syariah Salurkan Pembiayaan ke UMKM Sebesar Rp 1,9 Triliun

Whats New
Antisipasi El Nino, Mentan Amran Dorong Produksi Padi NTB Lewat Pompanisasi

Antisipasi El Nino, Mentan Amran Dorong Produksi Padi NTB Lewat Pompanisasi

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru pada Jumat 3 Mei 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru pada Jumat 3 Mei 2024

Spend Smart
Keberatan Penetapan Besaran Bea Masuk Barang Impor, Begini Cara Ajukan Keberatan ke Bea Cukai

Keberatan Penetapan Besaran Bea Masuk Barang Impor, Begini Cara Ajukan Keberatan ke Bea Cukai

Whats New
Ada Penyesuaian, Harga Tiket Kereta Go Show Naik per 1 Mei

Ada Penyesuaian, Harga Tiket Kereta Go Show Naik per 1 Mei

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com