Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bantuan Pangan Beras 10 Kg Disalurkan Lagi Usai Pemilu, Catat Tanggalnya

Kompas.com - 13/02/2024, 06:38 WIB
Yohana Artha Uly,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi mengatakan, pemerintah akan kembali membagikan bantuan pangan beras pada Kamis (15/2/2024).

Saat ini penyaluran beras 10 kilogram (kg) tersebut dihentikan sampai Pemilu yang berlangsung pada Rabu (14/2/2024).

Dengan demikian, penyaluran bantuan pangan beras nantinya akan dibarengi dengan penyaluran beras Stabilitas Pasokan Harga Pangan (SPHP).  

Baca juga: Sekelumit Bansos, Dulu Jokowi Kritik Keras SBY yang Bagi-bagi BLT

"Mulai tanggal 15 Februari kita mulai lagi bantuan pangan, plus SPHP, semua kita kerjain," ujar Arief saat meninjau stok beras SPHP Bulog di Robinson Mart, Ciplaz, Jakarta Timur, Senin (12/2/2024)

Ia menuturkan, bantuan pangan memang harus disalurkan kembali karena beras tak bisa disimpan terlalu lama di gudang Bulog. Penyimpanan yang terlalu lama justru akan merusak kualitas beras.

"Pokoknya keluar-masuk, keluar-masuk, karena kan enggak bisa disimpan lama-lama. Jadi dynamic ," kata dia.

Program bantuan pangan beras diperpanjang sampai Agustus 2024 dengan menyasar 22 juta keluarga penerima manfaat (KPM), di mana per KPM menerima 10 kilogram (kg) beras.

Beras langka?

Terkait persoalan beras langka, Arief menepis bahwa penyaluran bantuan pangan beras menjadi penyebabnya.

Ia menyebutkan, pembatasan pembelian beras maksimal 2 pak berukuran 5 kg di ritel modern bukan menandakan terjadinya kelangkaan beras.

Sebab, pembatasan pembelian beras bermerek SPHP memang sudah dilakukan sejak lama. Hal ini untuk menekan potensi terjadinya pembelian dalam porsi besar.

"Kayaknya sudah dari dulu kita bilang kalau di ritel 2 pack, 2 pak. Masa di rumah mau taruh 1 ton?" kata Arief.

Baca juga: Harga Beras Tinggi, Akankah HET Direvisi ?

"Alasan dibatasai 2 pak, karena kalau 2 ton ya belanjanya di pasar induk, jangan di ritel, nanti habis display-nya. Jadi kali mau belanja yang agak besar, pedagang, jangan di ritel," imbuhnya.

Arief mengatakan, saat ini stok cadangan beras pemerintah (CBP) di Bulog saat ini berada di posisi sekitar 1,3 juta ton, yang mana sangat memadai untuk kebutuhan penyaluran bantuan pangan beras.

"Kemarin kita kasih beras, bilangya politisasi. Sekarang kita berhenti dulu buat menghormati proses pemilu, (malah) bilangnya beras habis. Enggak lah, orang beras di Bulog ada 1,2 juta-1,3 juta ton," tutup dia.

Baca juga: Beli Beras di Ritel Dibatasi Maksimal 10 Kilogram Per Konsumen

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pendapatan Usaha Garuda Indonesia Tumbuh 18 Persen di Kuartal I-2024

Pendapatan Usaha Garuda Indonesia Tumbuh 18 Persen di Kuartal I-2024

Whats New
Kuartal I-2024, Emiten Sawit Sumber Tani Agung Resources Cetak Pertumbuhan Laba Bersih 43,8 Persen

Kuartal I-2024, Emiten Sawit Sumber Tani Agung Resources Cetak Pertumbuhan Laba Bersih 43,8 Persen

Whats New
Pendaftaran CASN 2024, Instansi Diminta Segera Isi Rincian Formasi ASN

Pendaftaran CASN 2024, Instansi Diminta Segera Isi Rincian Formasi ASN

Whats New
Masuk Musim Panen, Bulog Serap 30.000 Ton Gabah Per Hari

Masuk Musim Panen, Bulog Serap 30.000 Ton Gabah Per Hari

Whats New
Pekerja Mau Sejahtera dan Naik Gaji, Tingkatkan Dulu Kompetensi...

Pekerja Mau Sejahtera dan Naik Gaji, Tingkatkan Dulu Kompetensi...

Whats New
Hindari Denda, Importir Harus Lapor Impor Barang Kiriman Hasil Perdagangan dengan Benar

Hindari Denda, Importir Harus Lapor Impor Barang Kiriman Hasil Perdagangan dengan Benar

Whats New
Pendaftaran Seleksi CASN Dibuka Mei 2024, Menpan-RB Minta Kementerian dan Pemda Percepat Input Formasi Kebutuhan ASN

Pendaftaran Seleksi CASN Dibuka Mei 2024, Menpan-RB Minta Kementerian dan Pemda Percepat Input Formasi Kebutuhan ASN

Whats New
IHSG Turun 0,84 Persen di Awal Sesi, Rupiah Bangkit

IHSG Turun 0,84 Persen di Awal Sesi, Rupiah Bangkit

Whats New
Harga Emas Terbaru 2 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 2 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Kamis 2 Mei 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Kamis 2 Mei 2024

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Kamis 2 Mei 2024, Harga Jagung Tk Peternak Naik

Harga Bahan Pokok Kamis 2 Mei 2024, Harga Jagung Tk Peternak Naik

Whats New
CIMB Niaga Cetak Laba Sebelum Pajak Rp 2,2 Triliun pada Kuartal I-2024

CIMB Niaga Cetak Laba Sebelum Pajak Rp 2,2 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Rincian Tarif Listrik per kWh Berlaku Mei 2024

Rincian Tarif Listrik per kWh Berlaku Mei 2024

Whats New
Inflasi AS Sulit Dijinakkan, The Fed Pertahankan Suku Bunga

Inflasi AS Sulit Dijinakkan, The Fed Pertahankan Suku Bunga

Whats New
The Fed Tahan Suku Bunga, Mayoritas Saham di Wall Street Melemah

The Fed Tahan Suku Bunga, Mayoritas Saham di Wall Street Melemah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com