Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

IHSG Awal Sesi Turun Jauhi Level 7.300, Rupiah Naik Tipis

Kompas.com - 13/02/2024, 09:25 WIB
Kiki Safitri,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona merah pada awal perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) Selasa (13/2/2024). Hal ini berbeda dengan mata uang garuda yang menguat tipis pada perdagangan pasar spot.

Melansir data RTI pada pukul 09.06 WIB, IHSG berada pada level 7.266,35 atau turun 31,3 poin (0,43 persen) dibanding penutupan sebelumnya pada level 7.297,66.

Sebanyak 160 saham melaju di zona hijau dan 182 saham di zona merah. Sedangkan 223 saham lainnya stagnan. Adapun nilai transaksi hingga saat ini mencapai Rp 642,46 miliar dengan volume 1,4 miliar saham.

Baca juga: Bisakah IHSG Lanjutkan Penguatan? Simak Analisis dan Rekomendasi Saham Hari Ini

Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Maximilianus Nico Demus mengatakan, IHSG hari ini berpeluang menguat. Sentimen yang membayangi pasar adalah data inflasi AS yang akan diumumkan hari ini.

Dia mengatakan, data inflasi yang akan keluar hari ini menjadi sebuah perhatian penuh bagi pelaku pasar dan investor. Inflasi dan inflasi inti diproyeksikan akan bergerak turun dari sebelumnya. Baca juga: Wall Street Beragam, Dow Jones Kembali Catat Rekor Level Tertinggi

“Tentu hal ini menjadi sesuatu yang menarik, karena ini akan menjadi sebuah dorongan besar bagi pergerakan pasar saham AS pada malam hari ini dan pasar Indonesia pada hari Kamis mendatang,” kata Maximilianus dalam analisisnya.

Bursa Asia bergerak di zona hijau dengan kenaikan Nikkei 2,16 persen (797,5 poin) pada level 37.694,89, dan Strait Times pada level 3.140,53 atau bertambah 0,07 persen (2,2 poin).

Rupiah

Adapun nilai tukar rupiah terhadap dollar AS di pasar spot pagi ini menguat. Melansir data Bloomberg, pukul 09.01 WIB rupiah berada pada level Rp 15.590 per dollar AS atau naik 4 poin (0,03 persen) dibanding penutupan sebelumnya Rp 15.594per dollar AS.

Pengamat pasar uang Ariston Tjendra mengatakan, menjelang rilis data Inflasi konsumen AS untuk bulan Januari nanti malam, rupiah bisa bergerak melemah terhadap dollar AS hari ini.

“Data inflasi konsumen ini bisa mengubah ekspektasi pasar soal waktu pemangkasan suku bunga acuan AS tahun ini. Rupiah bisa melemah,” kata Ariston kepada Kompas.com.

Ariston mengatakan, bila hasilnya menunjukkan angka yang lebih tinggi, pasar akan berekspektasi pemangkasan akan dilakukan lebih lama lagi dan dollar AS bisa menguat lagi.

Selain itu pasar mungkin juga mengambil sikap wait and see menanyakan hasil hitung cepat pemilu. Sikap ini bisa mendorong pelemahan rupiah terhadap dollar AS.

“Rupiah berpotensi melemah ke arah Rp 15.630 per dollar AS, dengan potensi support di kisaran Rp 15.560 per dollar AS,” lanjut dia.

Baca juga: Wall Street Beragam, Dow Jones Kembali Catat Rekor Level Tertinggi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com