Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita "Grosir Klamby" Bantu Perajin Fesyen Batik Tingkatkan Penjualan Melalui "Live Streaming"

Kompas.com - 13/02/2024, 14:15 WIB
Aprillia Ika

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Usaha "Grosir Klamby" milik Fatkhurrozaq saat ini telah membantu sekitar 1.000 perajin hingga penjahit fesyen batik muslim meningkatkan penjualan. Salah satu caranya, yakni dengan menggunakan promosi "live streaming".

Saat ini, Grosir Klamby menghabiskan waktu 12 hingga 16 jam sehari yang terbagi menjadi 4 hingga 5 sesi live streaming setiap harinya. Tentunya, dipandu langsung oleh pemilik usaha serta tim konten.

Selain itu, memasuki 2024, Grosir Klamby yang dulunya merupakan usaha rumahan kini sedang dalam proses membangun pabrik sendiri. Tidak hanya itu, Grosir Klamby juga berencana untuk melanjutkan kerja sama dengan 11 pabrik produksi batik lainnya di Tanah Air.

Cerita Fatkhurrozaq, awalnya ia hanya ingin memperkenalkan keunikan batik Pekalongan kepada dunia dengan memanfaatkan digitalisasi. Saat itu, pilihannya jatuh ke platform TikTok. Usahanya pun dimulai saat pandemi, tahun 2022.

Baca juga: Kolaborasi TikTok-Tokopedia Dinilai Akan Menguntungkan UMKM

Salah satu kegiatan libe streaming Grosir Klamby. DOK. Grosir Klamby Salah satu kegiatan libe streaming Grosir Klamby.

Awalnya, hanya sekitar 50 perajin dan penjahit batik yang mempercayakan produknya untuk dijual di Grosir Klamby secara "live". Misalnya fesyen batik seperti kaftan, daster, mukena dan pakaian muslim lainnya. Kini, 'follower' toko onlinenya sudah mencapai 1,6 juta.

"Istri mendorong saya untuk berjualan di TikTok dan menawarkan baju batik terjangkau serta modis dengan gaya kasual dan multifungsi. Tidak hanya berhasil memberdayakan ribuan pengrajin, pendapatan kita pun jadi tumbuh berlipat ganda setiap tahunnya," ungkap Fatkhurrozaq, melalui keterangannya, Selasa (13/2/2024).

Ia mengaku sempat terpuruk saat TikTok ditutup. Namun, Grosir Klamby terus bersemangat untuk menciptakan konten dan tetap menjalankan "live stream" untuk berjualan.

"Kami memikirkan nasib para penjahit sekitar yang berdomisili di sekitar Kabupaten Batang, para pekerja pranggok batik, dan semua pihal yang bergantung mata pehancariannya terhadap Grosir Klamby," kata Fatkhurrozaq.

Baca juga: Cerita Seller TikTok Shop, Terharu Saat Keranjang Kuning “Comeback”

Beruntung, setelah fitur belanja di TikTok kembali aktif, penjualan Grosir Klamby berangsur membaik.

"Kami ingin tumbuh dan berkembang bersama para perajin dan penjahit batik dari Pekalongan dan Batang, yang tadinya memberdayakan puluhan orang hingga kini berhasil memberdayakan ratusan orang. Kami ikut berbahagia," lanjutnya.

Untuk mendorong penjualannya, Fatkhurrozaq mengatakan Grosir Klamby berpartisipasi dalam sebuah kampanye yang diinisiasi oleh TikTok dan Tokopedia untuk memajukan usaha batik lokal dengan nama, #MelokalDenganBatik. Melalui program ini, Grosir Klamby mencatat peningkatan penjualan signifikan sebesar 64 persen.

Baca juga: Tips Maksimalkan Jualan Online lewat Konten Live Streaming

Sebagaimana diketahui, pada awal Februari 2024 lalu PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (Grup GoTo atau Perseroan, BEI: GOTO) dan TikTok mengumumkan penyelesaian dari transaksi pembelian saham PT Tokopedia senilai 1,5 miliar dollar AS.

Dengan penyelesaian transaksi itu, bisnis Tokopedia dan TikTok Shop Indonesia secara resmi bergabung di bawah PT Tokopedia yang mana nantinya TikTok sebagai pemegang saham pengendali.

Diharapkan dengan kesepakatan ini, TikTok dan GoTo dapat memperluas manfaat bagi konsumen serta pelaku UMKM Indonesia.

Sebelumnya, kemitraan TikTok dan Tokopedia diawali dengan kampanye Beli Lokal yang diluncurkan bulan Desember lalu, melibatkan ribuan merchant lokal dan mencatatkan pertumbuhan penjualan produk lokal sebesar 125 persen.

TikTok dan Tokopedia juga telah memperkenalkan program pemberdayaan UMKM melalui kampanye #MelokalDenganBatik yang melibatkan ratusan pengusaha batik lokal di Solo dan Yogyakarta.

Inisiatif ini bertujuan untuk mendukung usaha kecil dengan memanfaatkan teknologi untuk mendukung produktivitas, termasuk sarana produksi unggul, pemahaman mendalam mengenai tren serta manajemen inventaris.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Dilapokan ke KPK karena Dugaan Laporan Kekayaan Tidak Wajar, Kepala Bea Cukai Purwakarta Dibebastugaskan

Dilapokan ke KPK karena Dugaan Laporan Kekayaan Tidak Wajar, Kepala Bea Cukai Purwakarta Dibebastugaskan

Whats New
Simak 10 Jenis Pekerjaan 'Work From Anywhere' Paling Dicari Perusahaan pada 2024

Simak 10 Jenis Pekerjaan "Work From Anywhere" Paling Dicari Perusahaan pada 2024

Work Smart
Ingin Sukses? Hindari Tiga Kalimat Toksik Ini!

Ingin Sukses? Hindari Tiga Kalimat Toksik Ini!

Work Smart
Mendagri: Manajemen Tata Kelola Bawang Putih Kurang Bagus

Mendagri: Manajemen Tata Kelola Bawang Putih Kurang Bagus

Whats New
Kurs Rupiah 13 Mei 2024 di Bank Mandiri hingga BRI

Kurs Rupiah 13 Mei 2024 di Bank Mandiri hingga BRI

Whats New
Perluas Pasar ke Kancah Global, Bea Cukai Lepas Ekspor Produk Tenggiri dan Tuna Senilai 239.000 Dollar AS

Perluas Pasar ke Kancah Global, Bea Cukai Lepas Ekspor Produk Tenggiri dan Tuna Senilai 239.000 Dollar AS

Whats New
Populasi Ikan Belida Terancam, KKP Lakukan Pendataan

Populasi Ikan Belida Terancam, KKP Lakukan Pendataan

Whats New
Staf Jokowi Bantah Mahalnya Harga Bawang Putih karena Harga Impor yang Tinggi dari China

Staf Jokowi Bantah Mahalnya Harga Bawang Putih karena Harga Impor yang Tinggi dari China

Whats New
Bank Sampoerna Cetak Laba Bersih Rp 26,3 Miliar pada Kuartal I 2024

Bank Sampoerna Cetak Laba Bersih Rp 26,3 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Perumnas Bangun Hunian Modern di Cengkareng untuk Milenial

Perumnas Bangun Hunian Modern di Cengkareng untuk Milenial

Whats New
Kemenkes Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Usia 45 Tahun Bisa Daftar

Kemenkes Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Usia 45 Tahun Bisa Daftar

Whats New
Miliarder-miliarder Dunia Ini Raup Kekayaan dari Cokelat dan Permen

Miliarder-miliarder Dunia Ini Raup Kekayaan dari Cokelat dan Permen

Earn Smart
Kelas 1, 2, 3 BPJS Kesehatan Dihapus, Pemerintah Ganti Jadi KRIS

Kelas 1, 2, 3 BPJS Kesehatan Dihapus, Pemerintah Ganti Jadi KRIS

Whats New
Cegah Kecelakaan Bus Tak Berizin Terulang, Ini Sederet Catatan untuk Pemerintah

Cegah Kecelakaan Bus Tak Berizin Terulang, Ini Sederet Catatan untuk Pemerintah

Whats New
Fortress Pintu Baja Dukung Synergy Golf Party 2024

Fortress Pintu Baja Dukung Synergy Golf Party 2024

Rilis
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com