Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Bantah Bansos Pangan Sebabkan Beras Langka dan Mahal

Kompas.com - 13/02/2024, 13:00 WIB
Rully R. Ramli,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah melalui Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian menampik anggapan, bantuan sosial (bansos) pangan beras yang dibagikan oleh Presiden Joko Widodo menjadi penyebab beras langka dan mahal.

Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi, dan Persidangan Haryo Limanseto mengatakan, bansos yang diberikan pemerintah justru merupakan upaya untuk melindungi masyarakat dari dampak gangguan pasokan beras saat ini.

"Gara-gara bantuan pangan beras langka? Oh enggak kan, itu merupakan bagian dari itu untuk mengatasi pasokan pangan," ujar dia, kepada Kompas.com, Selasa (13/2/2024).

Haryo menjelaskan, pemerintah memiliki cadangan beras yang berbeda untuk bansos pangan dengan cadangan beras terkait stabilisasi pasar.

Baca juga: Kenaikan Harga Beras: Akibat Bansos?

Keberadaan beras untuk bansos pangan yang berasal dari stok cadangan beras pemerintah (CBP) juga sudah diatur oleh ketentuan berlaku, yakni Peraturan Presiden Nomor 125 Tahun 2022 tentag Pengelolaan Cadangan Pangan Pemerintah.

"Jadi bansos pangan juga bagian dari upaya menstabilkan harga," kata Haryo.

Adapun penyebab beras langka dan mahal disebabkan oleh musim tanam dan panen yang mundur, sehingga pasokan beras terganggu dan harganya turut terkerek.

"Jadi kenaikan harga beras sejauh informasi yang saya terima itu dipengaruhi oleh mundurnya musim tanam," tutur Haryo.

Baca juga: Bapanas Pastikan Hanya Bansos Pangan yang Disetop, Beras SPHP Tetap Diguyurkan

Ia menyebutkan, pada periode Januari hingga Maret 2024 produksi beras diproyeksi mencapai sekitar 5,8 juta ton, turun 37 persen dibanding periode yang sama pada tahun lalu.

"(Penurunan) ini karena mundurnya musim tanam," katanya.

Selain itu, pasokan beras juga menurun disebabkan oleh terganggunya pengadaan beras impor Tanah Air, yang dipicu oleh tingginya harga pupuk dunia.

Rantai pasok pupuk dunia yang terimbas perang Rusia-Ukraina, mengakibatkan produksi beras di negara asal impor Indonesia juga terganggu.

"Itu mengganggu juga pasokan pangan dunia, juga di Asia," ujarnya.

Baca juga: Soal Harga Beras Mahal, Erick Thohir: Terjadi di Seluruh Dunia


Sebelumnya, Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi juga membantah bantuan pangan beras pemerintah yang dibagikan Presiden Joko Widodo jelang pemilu membebani suplai beras ke pasar.

Menurutnya, bantuan pangan yang disalurkan tidak ada kaitannya dengan kelangkaan dan naiknya harga beras yang terjadi saat ini. Bantuan pangan tersebut merupakan bukti negara hadir pada masyarakat yang membutuhkan.

"Kalau bansos itu enggak ada kaitannya sama harga, tapi ini memang negara hadir. (Bantuan pangan) itu bukan bansos, tapi bantuan pangan, saya koreksi ya," kata Arief di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Senin (12/2/2024).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com