Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mudahkan Pengguna, PLN Akan Standarisasi Sistem "Swap" Baterai Motor Listrik

Kompas.com - 15/02/2024, 19:08 WIB
Isna Rifka Sri Rahayu,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN akan melakukan standarisasi sistem swap baterai motor listrik. Pasalnya selama ini masing-masing produsen motor listrik memiliki sistem menukar (swap) baterai yang berbeda.

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, dengan standarisasi ini maka semua merek motor listrik akan memiliki baterai dan sistem swap yang sama.

"Ini akan mempermudah di masa depan pengguna motor listrik bisa membeli merek apa saja tetapi baterainya bisa di-exchange satu dengan yang lain," ujarnya saat ditemui di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Kamis (15/2/2024).

Baca juga: Punya Nikel, Jokowi Yakin Mobil Listrik Jadi Masa Depan Industri Otomotif Indonesia

Untuk merealisasikan itu, PLN sedang menyusun rancangan untuk membangun suatu ekosistem swap baterai sehingga nantinya setiap Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU) di minimarket dapat digunakan oleh motor listrik dari merek apapun.

"Jadi nanti bayangkan di gerai-gerai Indomaret, Alfamart, Superindo, lain-lain itu ada swap baterai yang bisa digunakan oleh semua merek," ucapnya.

Dia mengungkapkan, standarisasi swap baterai motor listrik ini diperlukan lantaran satu buah baterai motor listrik hanya dapat digunakan untuk berkendara sejauh 50 kilometer. Sementara untuk mengisi penuh daya satu buah baterai motor listrik dibutuhkan waktu sekitar 3-4 jam.

Hal ini tentu akan mempersulit pengguna motor listrik yang butuh ganti baterai sementara SPBKLU terdekat tidak sesuai spesifikasi baterai motor listriknya seperti yang terjadi saat ini.

"Itu menjadikan gaya hidup menggunakan motor listrik ini menjadi gaya hidup yang sangat sulit," kata dia.

Kesulitan ini tentu juga akan membuat masyarakat enggan untuk beralih menggunakan kendaraan listrik yang lebih ramah lingkungan ketimbang kendaraan berbahan bakar minyak.

Oleh karenanya, pemerintah memberikan penugasan kepada PLN untuk menstandarisasi sistem swap listrik agar memudahkan pengguna motor listrik dan menarik masyarakat untuk beralih ke kendaraan listrik.

"Dengan adanya standarisasi setiap swap baterai itu bisa digunakan berbagai merek, tentu saja ini (pengguna motor listrik) nanti harapannya bisa tumbuh sangat cepat. Karena menjadi sangat mudah sekali dan sangat efektif, efisien, semuanya bisa ngecharge di manapun, mengganti baterai di manapun sehingga motor listrik menjadi gaya hidup di masa depan," tuturnya.

Baca juga: Genjot Energi Terbarukan, PLN IP Pakai Limbah Uang Kertas Jadi Campuran Batubara

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kinerja Pegawai Bea Cukai 'Dirujak' Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Kinerja Pegawai Bea Cukai "Dirujak" Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Whats New
Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Whats New
Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Work Smart
Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Whats New
Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Whats New
[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Perlunya Mitigasi Saat Rupiah 'Undervalued'

Perlunya Mitigasi Saat Rupiah "Undervalued"

Whats New
Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com