Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bangunan Belum Rampung, Jumlah ASN Pindah ke IKN Dikurangi Jadi 6.000 Orang

Kompas.com - 20/02/2024, 17:30 WIB
Haryanti Puspa Sari,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Abdullah Azwar Anas mengatakan, jumlah Aparatur Sipil Negara (ASN) yang pindah ke Ibu Kota Nusantara (IKN) dikurangi menjadi 6.000 orang.

Sebab, kata dia, pemindahan ASN disesuaikan dengan jumlah tempat yang sudah rampung dibangun.

"Jadi totalnya yang akan pindah itu 11.916 orang, tapi karena bangunan di sana yang siap 6.000 maka 6.000 (orang) dulu," kata Azwar dalam Raker Kementerian Perdagangan secara virtual melalui kanal Youtube Kemendag, Selasa (20/2/2024).

Baca juga: ASN yang Pindah ke IKN pada Tahap Pertama Bakal Dapat Tunjangan Khusus

Azwar mengatakan, tak hanya jumlah ASN, jadwal pemindahan ASN juga diubah dari sebelumnya Juli 2024 menjadi Agustus 2024.

Sebab, menurut Azwar, sebagian tempat di IKN akan digunakan untuk upacara 17an.

"Tadinya akan pindah di bulan Juli tapi kemarin atas arahan mensesneg karena sebagian tempat itu masih akan digunakan untuk upacara maka akan pindah sekitar setelah Agustus," ujarnya.

Baca juga: LMAN Ungkap Nasib Aset Negara di Jakarta Usai Ibu Kota Pindah ke IKN

Lebih lanjut, Azwar mengatakan, pemindahan ASN dibagi menjadi tiga prioritas yaitu Prioritas 1 yang akan pindah 179 eselon I di 38 K/L, prioritas 2 ada 91 eselon I di 29 K/L, dan prioritas 3 ada 378 eselon I di 59 K/L.

Ia juga mengatakan, sistem kerja ASN di ASN berbeda seperti di Jakarta. ASN di IKN, kata dia, akan bekerja berbasis shared sharing.

"Jadi sistem pemerintah berbasis elektronik sudah jalan, sistem kerjanya juga basisnya ke depan akan sangat efektif shared office, shared system dan seterusnya," ucap dia.

Baca juga: Sebanyak 3.246 ASN Akan Pindah ke IKN Pada Juli-November 2024

IKN hanya 2 juta penduduk

Sebelumnya, Kepala Otorita Ibu Kota Negara Nusantara (OIKN) Bambang Susantono memberikan gambaran penampakan Nusantara pada 2045.

Menurutnya, kota yang dibangun di Pulau Kalimantan ini akan menjadi tempat layak huni dan dicintai oleh semua kalangan.

"IKN akan jadi lifeable, kota yang layak huni dan loveable city, kota yang dicintai," ujarnya dalam Seminar Masa Depan Pasca IKN yang ditayangkan dalam kanal YouTube Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, Sabtu (17/2/2024).

Baca juga: Pemerintah Masih Godok Insentif ASN yang Pindah ke IKN

Bahkan, untuk menjadi kota layak huni dan dicintai, Bambang mengaku belajar ke Finlandia, negara dengan penduduk paling bahagia di dunia.

Dengan polusi rendah dan koneksi internet kelas dunia seperti Finlandia, dia melanjutkan, generasi milenial dan gen Z akan senang dengan kehadiran kota ini.

Namun, jumlah penghuni tetap di IKN Nusantara tidak akan lebih dari dua juta penduduk pada 2024 mendatang.

Bambang menyebutkan, pembatasan penduduk diperlukan untuk menghindari kelebihan kapasitas seperti di kota-kota besar Indonesia.

"Kita tidak mau mengulangi apa yang terjadi di kota-kota Indonesia yang overcapacity, over dari kapasitas lingkungan dan sumber daya yang ada untuk memenuhi hidup yang baik," tuturnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com