Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Waspadai Lonjakan Inflasi akibat Kenaikan Harga Beras

Kompas.com - 22/02/2024, 15:13 WIB
Elsa Catriana,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Peneliti Center for Indonesian Policy Studies (CIPS) Azizah Fauzi menyatakan kenaikan harga beras yang saat ini sangat tinggi bisa berimbas pada kenaikan inflasi.

Azizah menilai seharusnya kenaikan harga beras yang terjadi sejak awal Februari kemarin sudah diantisipasi sejak jauh-jauh hari.

Kenaikan harga beras dan komoditas pangan lain umumnya sudah terjadi sejak September 2023 dengan harga Rp 12.685 dan pada bulan Februari 2024 naik hingga harga Rp 13.187 menjelang Ramadhan dan Idul Fitri.

Baca juga: Harga Beras di Bogor Jelang Puasa: Ada yang Rp 13.500 Per Kg, tapi...

“Kenaikan harga beras salah satunya dikarenakan oleh minimnya ketersediaan yang diakibatkan oleh musim panen, dan cuaca. Di tengah fluktuasi harga yang kian meningkat, saat ini stabilisasi harga harus menjadi fokus utama untuk menghindari peningkatan inflasi,” ujar Azizah dalam keterangannya, Kamis (22/2/2024).

Menurut panel harga PIHPS pada 14 Februari, harga beras medium II naik sebesar 6,25 persen atau Rp 900 per kilogram (kg) menjadi Rp 14.250 per kg jika dibandingkan dengan harga Januari 2024.

Sementara berdasarkan data yang dihimpun oleh Center for Indonesian Policy Studies dalam Food Monitor, harga pada hari pemilihan umum kemarin lebih mahal sebesar 15,41 persen dari harga rata-rata pada bulan Februari tahun lalu.

Baca juga: Info Pangan 22 Februari 2024, Harga Beras, Cabai, Telur Naik, Daging Sapi Turun

Kenaikan ini menimbulkan kekhawatiran akan dampaknya terhadap inflasi dan daya beli masyarakat. Jika harga beras akan terus naik, maka biaya hidup secara keseluruhan pun akan meningkat.

Kemudian, ketika harga beras naik, biaya produksi makanan juga cenderung meningkat, karena beras menjadi bahan baku dalam banyak produk makanan.

“Kenaikan biaya produksi ini kemudian dapat menyebabkan naiknya harga-harga lainnya, karena produsen akan menaikkan harga produk mereka untuk menutupi biaya tambahan” jelasnya.

Baca juga: Harga Beras Sudah Mencapai Rp 16.850 Per Kilogram, Berikut Daftar Harga Beras dari Awal Tahun

Kenaikan harga beras akan berdampak pada peningkatan tingkat inflasi, mengingat beras merupakan salah satu komoditas pokok yang menyumbang 3 persen pada Indeks Harga Konsumen (IHK) yang digunakan untuk menghitung inflasi.

Azizah mengatakan, beras sudah sejak lama berkontribusi pada angka inflasi. Data Badan Pusat Statistik (BPS) pada September 2023 menunjukkan beras sebagai komoditas penyumbang utama andil inflasi.

Beras memiliki andil sebesar 0,18 persen dalam inflasi bulanan atau month to month, dan 0,55 persen dalam inflasi tahunan atau year on year.

Baca juga: Mentan Klaim Produksi Beras Akan Surplus, Mengapa Masih Terus Impor?

Komoditas yang satu ini kembali mengalami inflasi sebesar 0,64 persen (month-to-month/mtm) dengan andil inflasi sebesar 0,03 persen pada Januari 2024.

Sementara itu, daya beli masyarakat, terutama mereka yang berpenghasilan rendah, akan semakin menurun. Pemutusan hubungan kerja di beberapa sektor diperkirakan juga menambah berat beban pengeluaran mereka.

Azizah menambahkan, ada berbagai faktor berkontribusi pada kenaikan harga beras. Salah satunya adalah kondisi cuaca saat ini yang mengakibatkan gagal panen di beberapa daerah penghasil beras, seperti Cianjur.

El-Nino yang menyebabkan musim kemarau berkepanjangan sehingga berkurangnya pasokan atau suplai beras.

“Selain itu, terdapat juga faktor permintaan yang meningkat di tengah masa kampanye, beras kerap masuk dalam program tebus murah paket sembako,” jelas dia.

Baca juga: Harga Beras dan Cabai Melambung, Bagaimana Dampaknya ke Inflasi?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com