Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Beras dan Cabai Melambung, Bagaimana Dampaknya ke Inflasi?

Kompas.com - 21/02/2024, 11:05 WIB
Kiki Safitri,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Senior Economist PT Mirae Asset Sekuritas Rully Wisnubroto mengatakan, inflasi bisa mengalami kenaikan akibat meningkatnya harga beras hingga cabai belakangan ini.

Inflasi bisa terjadi, karena saat ini ada kenaikan haga seperti beras hingga cabai. Tapi, dari bulan Januari itu masih relatif stabil sebenarnya dan arahnya sudah menurun,” kata Rully di Jakarta, Selasa (20/2/2024).

Sementara itu, core inflation yang menjadi fokus dari Bank Indonesia dalam beberapa bulan terakhir sudah berada di bawah 2 persen, dan ini menunjukkan demand di dalam negeri sedang lemah.

Baca juga: Daftar Harga Bahan Pokok yang Naik Jelang Ramadhan, Ada Beras dan Cabai

“Kalau kita lihat trennya terjadi penurunan core inflasi ketika ekonomi cenderung berada di dalam perlambatan. Kemarin di bawah 2 persen, dan terjadi resesi yang disebabkan oleh pandemi,” ujarnya.

“Kalau kita lihat yang menjadi perhatian itu adalah harga bahan makanan, beras sudah di kisaran Rp 15.400 bahkan. Sementara ada kenaikan kembali dari cabai merah, sementara lainnya relatif tidak mengalami kenaikan,” lanjutnya.

Rully bilang, hal pertama yang menjadi perhatian adalah harga beras yang mengalami kenaikan. Ini terjadi karena adanya ganguan dari sisi distribusi, produksi, karena ada El Nino.

Baca juga: Panen Raya, Banten Diperkirakan Surplus 45.963 Ton Beras

“Tapi kalau kita rasakan dalam beberapa waktu terakhir curah hujan sudah agak membaik. Ini perlu diperhatikan dan perkembangan harga makanan ini di luar kendali dari Bank Indonesia,” ungkap dia.

Dia menambhkan, BI lebih memfokuskan pada core inflation dari harga makanan dan bahan bakar. Kalau di Indonesia, BI juga ikut terlibat untuk mengatasi inflasi pangan.

“Jadi Indonesia memang agak sedikit berbeda di mana bank sentralnya ikut berkontribusi dalam mengandalikan inflasi dari sisi supply,” ujar dia.

Baca juga: Penyaluran Beras SPHP Masih Belum Merata di Ritel Modern

Menurut Rully, dengan melihat core inflation yang sangat rendah seharusnya Bank Indonesia memiliki ruang bagi penurunan suku bunga. Tapi, balik lagi salah satu pertimbangan Bank Indonesia adalah nilai tukar rupiah.

“Kalau dari keseimbangan eksternalnya, data 2023, di periode sebelumnya ketika harga komoditas mengalami penurunan kita terjun ke arah defisit dari sisi neraca perdagangan,” ungkap Rully.

Sebagai informasi, mengutip laman resmi panel harga Badan Pangan Nasional (Bapanas) pada Senin (19/2/2023), harga beras premium naik sebesar Rp 170 per kilogram (kg) menjadi Rp 16.190 per kg dibandingkan harga sebelumnya.

Sementara itu, harga beras medium turun sebesar Rp 80 per kilogram (kg) menjadi Rp 14.070 per kg dibandingkan harga kemarin.

Baca juga: Info Pangan 20 Februari 2024, Harga Beras, Cabai, Telur, Gula, dan Daging Ayam Naik

Harga beras saat ini masih jauh dari HET beras yang ditetapkan Bapanas di tiga zona. Adapun HET beras medium zona 1 Rp 10.900, untuk zona 2 Rp 11.500, zona 3 Rp 11.800. Kemudian, untuk beras premium zona 1 Rp 13.900, zona 2 Rp 14.400, dan zona 3 Rp 14.800 per kilogram.

Tak hanya beras, harga cabai juga semakin mahal. Pusat Informasi Harga Pangan Strategi (PIHPS) Nasional mencatat harga cabai merah besar naik Rp 5.300 menjadi Rp 72.000 per kilogram pada Selasa (20/2/2024).

Harga cabai merah keriting juga naik Rp 10.200 menjadi Rp 67.850 per kilogram. Kemudian harga cabai rawit hijau juga serupa yang naik menjadi Rp 54.650 per kilogram. Sementara harga cabai rawit merah naik paling drastis Rp 17.500 menjadi Rp 68.950 per kilogram.

Baca juga: Ini Langkah Mentan Tingkatkan Produksi Beras Tanpa Tambahan Anggaran

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com