Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyaluran Beras SPHP Masih Belum Merata di Ritel Modern

Kompas.com - 21/02/2024, 06:34 WIB
Elsa Catriana,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Penyaluran beras merek SPHP di ritel modern masih belum merata. Hal itu menyusul belum ditrmukannya beras SPHP di ritel Superindo Slipi, Jakarta Barat. 

Berdasarkan pantauan Kompas.com di Superindo Slipi per Selasa (20/2/2024), stok beras di sana masih terbatas. 

Rak beras yang seharusnya terisi 3 tingkat oleh berbagai jenis beras, kini hanya 2 tingkat saja. Itupun keterisian berasnya tidak penuh.

Mayoritas jenis beras yang dijejerkan di sana adalah beras merah dari berbagai brand. Kalaupun ada beras putih, itu hanyalah beras kualitas super premium seperti Fukuma, Kokomi, hingga SinSei. 

Baca juga: Stok Membaik, Harga Beras di Pasar Induk Cipinang Mulai Turun

Salah satu karyawan yang enggan disebutkan namanya mengatakan, terbatasnya stok beras di sana sudah terjadi lebih dari dua minggu yang lalu. Sementara ihwal penyaluran beras SPHP ke Superindo, dia bilang masih belum ada. 

“Ini sudah 2 minggu yang lalu kayak gini, stoknya terbatas dan beras SPHP memang belum masuk,” ujarnya kepada Kompas.com.

Hanya saja dia tidak tahu menahu apa penyebab pastinya mengapa beras SPHP masih belum masuk ke Superindo.

“Ya enggak tahu kenapa, tapi memang katanya beras lagi langka, lagi susah dapatnya,” kata dia. 

Baca juga: Respons Kenaikan Harga Beras Premium, Mendag Zulhas Percepat Penyaluran Beras SPHP ke Pasar

Ihwal itu, General Manager of Corporate Affairs & Sustainablity Super Indo Yuvlinda Susanto mengatakan, Superindo memang mendapatkan jatah untuk menjual beras SPHP. Namun, kata dia, stoknya terbatas sehingga ada beberapa outlet Superindo yang tak kebagian jatah.

“Saat ini di Superindo telah menjual beras SPHP namun memang kondisi stok beras tersebut di gerai Superindo belum memenuhi permintaan pelanggan secara optimal,” ujarnya.

Oleh sebab itu, pihaknya telah berkomunikasi dengan Perum Bulog agar beras SPHP bisa kembali digelontorkan sehingga beras SPHP bisa kembali tersedia di gerai-gerai Superindo. 

Baca juga: Ini Langkah Mentan Tingkatkan Produksi Beras Tanpa Tambahan Anggaran

Sebelumnya, Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi mengungkapkan, pihaknya per 12 Februari kemarin telah menggelontorkan 220 ton beras SPHP untuk mengisi kekosongan beras di ritel modern.

Dari angka itu, Hypermart mendapat jatah 40 ton, Ramayana 50 ton, Lottemart 10 ton, Alfamart 30 ton.

Kemudian kami juga telah mengguyurkan beras SPHP ke Indomaret 50 ton, Indogrosir 40 ton. Jadi begitu dapat perintah untuk mengisi kekosongan ritel di Jakarta langsung kita jalankan,” ujarnya dalam diskusi media di Jakarta, Selasa (13/2/2024).

Baca juga: Setelah Beras, Harga Cabai Juga Ikut Naik Jelang Ramadhan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Whats New
Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Work Smart
Dukung 'Green Building', Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Dukung "Green Building", Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Whats New
Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Whats New
Kinerja Pegawai Bea Cukai 'Dirujak' Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Kinerja Pegawai Bea Cukai "Dirujak" Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Whats New
Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Whats New
Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Work Smart
Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com