Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Beras di Ritel dan Pasar Masih Mahal, Ini Penjelasan Bapanas

Kompas.com - 19/02/2024, 08:49 WIB
Haryanti Puspa Sari,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pedagang pasar mengeluhkan harga beras masih tinggi. Padahal, pemerintah telah memasok beras stabilisasi pasokan harga pasar (SPHP) ke pasar dan toko ritel selama sepekan.

Menanggapi hal tersebut, Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo mengatakan, untuk menjaga stabilitas harga beras, saat ini yang harus dilakukan pemerintah adalah menjaga harga gabah/beras di tingkat petani.

Selain itu, distribusi beras sejumlah ritel dan Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC) terus dilakukan.

Baca juga: Harga Beras Masih Tinggi, Pedagang Pasar Minta Pemerintah Buka Data Penyaluran Bansos Pangan

Pembeli memadati Pasar Induk Beras Cipinang Jakarta Timur, Minggu (18/2/2024).  Diketahui, harga beras kini di pasar tersebut kini turun sedikit demi sedikit setelah kedatangan Presiden Joko Widodo pada Kamis (15/2/2024).KOMPAS.com/VINCENTIUS MARIO Pembeli memadati Pasar Induk Beras Cipinang Jakarta Timur, Minggu (18/2/2024). Diketahui, harga beras kini di pasar tersebut kini turun sedikit demi sedikit setelah kedatangan Presiden Joko Widodo pada Kamis (15/2/2024).

"Kita harus jaga juga harga petani. Importasi yang dilakukan dari akhir 2022 sampai dengan hari ini dan ke depan sangat terukur. Distribusi ke PIBC dan Retail terus dikerjakan," kata Arief saat dihubungi Kompas.com, Senin (19/2/2024).

Arief mengatakan, pihaknya juga mendorong peningkatan produksi dalam negeri. Sebab, kata dia, harga beras di pasar mengikuti harga gabah di tingkat petani maupun penggilingan.

Ia mencontohkan, apabila saat ini harga gabah Rp 8.000 per kilogram (kg), maka harga beras menjadi Rp 16.000 per kg.

"Harga Gabah yang baik, saat yang ditunggu-tunggu Petani. Sekaligus jangan lupa akan meningkatkan harga di hilir yang dirasakan kita semua saat ini," ujarnya.

Baca juga: Beras Premium Mulai Kembali Terlihat di Ritel Modern

Lebih lanjut, Arief mengatakan, saat ini Bapanas terus memenuhi kebutuhan pasar atas beras agar paralel harga tetap terjaga. Ia juga menekankan impor beras yang dilakukan secara terukur.

"Pertama kita penuhi (kebutuhan pasar), paralel harga tetap dijaga. Sehingga Beras SPHP disiapkan 250.000 ton per bulan ditambah 200.000 ton beras komersial kita dorong ke pasar," ucap dia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Whats New
[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Perlunya Mitigasi Saat Rupiah 'Undervalued'

Perlunya Mitigasi Saat Rupiah "Undervalued"

Whats New
Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Whats New
Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Whats New
Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Whats New
Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Work Smart
Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Spend Smart
Suku Bunga Acuan Naik, Apa Dampaknya ke Industri Multifinance?

Suku Bunga Acuan Naik, Apa Dampaknya ke Industri Multifinance?

Whats New
Aturan Impor Produk Elektronik Dinilai Bisa Perkuat Industri Dalam Negeri

Aturan Impor Produk Elektronik Dinilai Bisa Perkuat Industri Dalam Negeri

Whats New
Cara Beli Pulsa melalui myBCA

Cara Beli Pulsa melalui myBCA

Spend Smart
Lima Emiten yang Akan Bayar Dividen Pekan Depan

Lima Emiten yang Akan Bayar Dividen Pekan Depan

Whats New
Pemerintah Dinilai Perlu Buat Formula Baru Kenaikan Tarif Cukai Rokok

Pemerintah Dinilai Perlu Buat Formula Baru Kenaikan Tarif Cukai Rokok

Whats New
5 Cara Beli Emas di Pegadaian, Bisa Tunai dan Nyicil

5 Cara Beli Emas di Pegadaian, Bisa Tunai dan Nyicil

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com