Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dibanding Tahun Lalu, Nilai Impor Beras Januari 2024 Melonjak 135 Persen

Kompas.com - 15/02/2024, 14:14 WIB
Rully R. Ramli,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, nilai impor beras mencapai 279,2 juta dollar AS pada Januari 2024. Nilai tersebut setara sekitar Rp 4,35 triliun, dengan asumsi kurs Rp 15.585 per dollar AS.

Plt. Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan, nilai impor tersebut naik 135,12 persen dari posisi yang sama tahun lalu (year on year/yoy). Namun demikian, jika dibandingkan dengan Desember 2023 (month to month/mtm) nilai impor turun 16,73 persen.

"Dapat kami sampaikan bahwa impor beras Januari 2024 adalah senilai 279,2 juta dollar AS," ujar Amalia, dalam konferensi pers, di Jakarta, Kamis (15/2/2024).

Baca juga: Antara Beras, Rokok, dan Kemiskinan

Jika dilihat berdasarkan volume, Indonesia telah mengimpor 449.913 ton beras pada Januari lalu. Angka itu juga naik 82,19 persen secara yoy, namun susut 16,53 persen secara mtm.

Amalia merinci, Indonesia paling banyak mengimpor beras dari Thailand, yakni senilai 153 juta dollar AS. Mengekor, impor beras dari Paksitan nilainya 79,3 juta dollar AS.

"Yang ketiga dari Myanmar senilai 23,98 juta dollar AS," kata dia.

Lebih lanjut Amalia menjelaskan, impor yang dilakukan tidak serta merta berarti beras langsung masuk ke pasar. Stok beras di pasar tetap bergantung dari kebijakan yang diambil oleh pemerintah.

"Sehingga poola-pola impornya tidak ada yang bisa kita ketahui secara pasti, tergantung dari kebijakan impor beras tersebut yang ditetapkan pemerintah," ucapnya.

Sebagai informasi, komoditas beras tengah menjadi perhatian masyarakat. Pasalnya, komoditas pangan itu langka di sejumlah toko ritel modern dan harganya melesat.

Pemerintah mengakui, salah satu penyebab tingginya harga beras di pasaran ialah terganggunya pengadaan beras melalui impor yang dilakukan pemerintah.

Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi, dan Persidangan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Haryo Limanseto bilang, hal itu disebabkan rantai pasok pupuk dunia yang terimbas perang Rusia-Ukraina, mengakibatkan produksi beras di negara asal impor Indonesia juga terganggu.

"Itu mengganggu juga pasokan pangan dunia, juga di Asia," ujarnya, kepada Kompas.com, Selasa (13/2/2024).

Baca juga: Bakal Cek Isu Beras Langka, Jokowi: Saya akan Tunjukkan Ada atau Enggak

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com