Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jangkau Lebih Banyak Pengguna, PGN Terus Bangun Infastruktur Jargas

Kompas.com - 03/03/2024, 18:00 WIB
Aprillia Ika

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) berkomitmen memperluas infrastruktur gas melalui jaringan gas (jargas) kota dan penyediaan stasiun pengisian bahan bakar gas (SPBG).

Hal ini dilakukan untuk menjangkau leboh banyak pengguna gas domestik, dalam rangka mendorong gas bumi sebagai energi transisi menuju net zero emission pada tahun 2060.

Direktur Strategi dan Pengembangan Bisnis PGN Rosa Permata Sari menjelaskan, gas bumi merupakan aset strategis bangsa yang harus dioptimalkan, terutama dalam memperkuat ketahanan energi nasional. Apalagi, cadangan gas bumi nasional lebih besar dibandingkan minyak bumi.

Oleh sebab itu, menurut Rosa, gas bumi ke depan dapat menjadi booster bagi perekonomian Indonesia dan penggerak sektor-sektor strategis yang menguasai hajat hidup orang banyak. Seperti, sektor kelistrikan, pupuk, industri, dan petrokimia.

“PGN terus mendukung upaya pemerintah dalam memperkuat ketahanan energi melalui pemanfaatan gas bumi dari sumber-sumber gas domestik. Ke depan, PGN juga akan tetap mengambil inisiatif dalam membangun infrastruktur gas agar dapat menjangkau lebih banyak pengguna,” jelas Rosa, melalui keterangan pers, Minggu (3/3/2024).

Baca juga: Soal Gas Jumbo di South Andaman, SKK Migas Berharap Produksi Dipercepat

Rosa mengingatkan, pembangunan berbagai proyek infrastruktur yang dilakukan oleh PGN ini perlu mendapat dukungan dari berbagai pemangku kepentingan di industri gas bumi. Pasalnya, sebagai pelaku usaha di level midstream dan downstream, PGN hanya memainkan peran di salah satu rantai bisnis gas bumi.

Sehingga, kata Rosa, walaupun PGN Subholding Gas mengoperasikan 96 persen infrastruktur midstream dan downstream gas bumi nasional, dalam melayani pelanggan, PGN membutuhkan dukungan dan sinergi seluruh stakeholder pengelola kebijakan dan juga pemain bisnis di sektor hulu migas.

“Kita akan menghadapi berbagai tantangan ekonomi dan juga pasokan gas bumi yang lebih banyak berbentuk LNG. Karena itu penting sekali bagi para pemangku kepentingan di industri ini untuk menjaga peran masing-masing, sehingga strategi besar pemerintah menjadikan gas bumi sebagai energi transisi dan memperkuat ketahanan energi nasional dapat terwujud,” ujarnya.

Baca juga: Dorong Pemanfaatan Gas Domestik, Ini Tiga Strategi PGN

Proyek strategis PGN 2024

Rosa menyampaikan, dari aspek infrastruktur, PGN akan terlibat dalam sejumlah proyek strategis 2024.

Misal, proyek pipa gas WNTS-Pemping, proyek infrastruktur gas di kilang Tuban, dan pembangunan infrastruktur pipa untuk mendukung pabrik pupuk di wilayah Timur Indonesia.

Kemudian, dari aspek komersialisasi, PGN akan terus meningkatkan pengenalan dan pemanfaatan LNG di bisnis LNG Trading, LNG Hub & Storage dan LNG Bunkering untuk sektor Marine Fuel.
Peran strategis ini penting digenjot, dimana LNG akan menjadi pasokan masa depan Indonesia.

Selanjutnya, Subholding Gas juga memulai untuk berpartisipasi dalam hilirasi produk gas bumi di petrochemical juga biomethane serta tak ketinggalan berpartisipasi dalam mendukung program dekarbonisasi yaitu dalam program hidrogen dan transportasi CO2.

Baca juga: Gas Bakal Jadi Jembatan Transisi Energi

Halaman:


Terkini Lainnya

Kinerja Pegawai Bea Cukai 'Dirujak' Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Kinerja Pegawai Bea Cukai "Dirujak" Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Whats New
Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Whats New
Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Work Smart
Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Whats New
Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Whats New
[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Perlunya Mitigasi Saat Rupiah 'Undervalued'

Perlunya Mitigasi Saat Rupiah "Undervalued"

Whats New
Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com