Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Untar untuk Indonesia
Akademisi

Platform akademisi Universitas Tarumanagara guna menyebarluaskan atau diseminasi hasil riset terkini kepada khalayak luas untuk membangun Indonesia yang lebih baik.

Gratis yang Tidak Cuma Sekadar Makan Siang

Kompas.com - 05/03/2024, 12:30 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Oleh: Frangky Selamat*

MENDENGAR kata “gratis” seperti memiliki daya magis. Siapapun selalu tertarik dan penasaran jika ada penawaran, pemberitahuan dan info yang diiringi dengan “gratis”.

Gratis barangkali lebih dikenal sebagai gimmick dalam marketing karena sesungguhnya tidak sepenuhnya bebas biaya.

Memberikan contoh atau sampel produk gratis kepada calon konsumen agar terdorong mau mencoba produk yang ditawarkan.

Harga produk pun telah disesuaikan dengan biaya promosi karena tawaran gratis itu. Atau memberikan saja produk secara cuma-cuma, namun pada fungsi dasar saja, jika ingin memperoleh fitur lebih, ya harus membayar.

Banyak ragam dalam formula gratis. Membebaskan konsumen dari biaya. Bisa sepenuhnya atau dialihkan ke aspek lain sehingga tidak sepenuhnya gratis.

Pada abad ke-21 tercipta bentuk gratis yang baru. Bukan iming-iming, taktik, atau trik untuk memindahkan uang dari satu kantong ke kantong lain.

Model ini didorong kemampuan baru yang luar biasa untuk menekan biaya barang dan jasa sehingga mendekati nol. Proses produksi sangat efisien. Teknologi digital memungkinkan itu.

Dalam perkembangannya, gara-gara program makan siang gratis yang dipopulerkan paslon nomor dua, ungkapan “tidak ada makan siang gratis” kembali populer.

Selain ekonom pemenang Nobel bidang ekonomi tahun 1976 Milton Friedman yang memopulerkan, istilah ini mengacu pada tradisi dahulu di bar-bar di Amerika Serikat, yaitu menawarkan makanan gratis kepada setiap konsumen yang memesan setidaknya satu minuman.

Mereka menawarkan sandwich bila membeli satu minuman. Harga makanan ini jauh lebih bernilai daripada minuman.

Para pemilik bar meyakini pelanggan akan membeli lebih dari satu minuman. Godaan makan siang gratis akan menarik lebih banyak pengunjung terutama pada jam-jam sepi.

Pada 1872, New York Times melaporkan bahwa makan siang gratis telah muncul sebagai tren umum di Crescent City, New Orleans (Anderson, 2009).

Di sana makan siang gratis dapat ditemukan di setiap restoran. Makanan disediakan berkisar dari mentega, roti, kentang, semur daging kambing, tomat, makaroni, dan daging sapi.

Makan siang gratis ini memberikan makan ribuan orang yang menggantungkan hidupnya pada program ini.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com